14 September 2024

Trie Utami: Saatnya Berkolaborasi dan Gotong-Royong

Inilah saat yang tepat untuk berkolaborasi dan bergotong-royong. Dan itu bisa dilakukan oleh kita sebagai bangsa
0Shares


“Pancasila secara kajian sudah selesai dan sudah final di atas kertas. Tapi yang harus kita fikirkan dan jawab bersama-sama adalah bagaimana implementasi dan aplikasinya dalam keseharian. Apa itu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat dan keadilan sosial. Itu yang harus kita jawab bersama pada saat ini,” kata Trie Utami dalam Facebook Live Partai Rakyat Demokratik, Selasa, 4 Agustus 2020.

Acara bertajuk: “Apa Kata Mereka?” merupakan Tanggapan Atas Pidato Ketua Umum PRD dalam Harlah PRD ke-24 yang diselenggarakan oleh Partai Rakyat Demokratik (PRD). Hadir sebagai narasumber adalah: Viva Yoga Mauladi, M. Si (Politisi PAN), Trie Utami (Artis senior/Budayawan), Suroto (Praktisi dan Pengamat Koperasi) dan Dr. Syahganda Nainggolan (Pengamat Politik/Sabang-Merauke Center). Adapun Diena Mondong tampil sebagai host dan moderator acara

Trie Utami yang lebih dikenal dengan sebutan Mbak Iik membenarkan bahwa kapitalisme akan runtuh. Namun, ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki modal besar berupa kekayaan alam dan nilai-nilai luhur bangsa.

“Secara tradisi dan budaya, bangsa Indonesia memiliki satu nilai yang sangat cair dalam lelaku hidup masyarakatnya yaitu gotong-royong. Saya kira untuk memenangkan Pancasila seperti dikatakan Mas Jabo dalam pidatonya hanya ada dua hal, yaitu: gotong-royong dan kolaborasi. Inilah saat yang tepat untuk berkolaborasi dan bergotong-royong. Dan itu bisa dilakukan oleh kita sebagai bangsa,” lanjut Mbak Iik.

Menurutnya, ada perbedaan yang signifikan antara gotong-royong dan kolaborasi. Ada perbedaan antara kerjasama dan kerja bersama-sama. Dalam menjawab persoalan bangsa PRD tidak bisa bekerja sendiri. Inilah saatnya PRD dan seluruh elemen lainnya membuktikan untuk membangun kerjasama, bergotong royong dan bekerja bersama-sama mensejahterakan rakyat.

“Sebagai nation state mungkin kita memang belum selesai. Selama ini kita selalu melempar pertanyaan kapan ini akan selesai? Sebelum melempar ke orang lain seharusnya kitalah yang harus menjawab pertanyaan tersebut. Sebagai bangsa semestinya kita bersepakat kepada Indonesia. Ketika kita terus meminta kepada negara dan pemerintah, lantas apa yang bisa kita lakukan sebagai rakyat? Sebagai rakyat sebenarnya kitalah yang bersepakat menjadikan Indonesia ini ada, bermasyarakat dan menjadikan Indonesia eksis,” tegas Mbak Iik.

Sebagai seorang budayawan yang terlibat aktif dalam Jaringan Kampung Nusantara, Trie Utami terus bergerak dari satu desa ke desa lain untuk merawat budaya nusantara walaupun tanpa kehadiran negara. Kemudian, ia juga bergerak bersama Paradesa yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia melalui kedaulatan pangan. 

“Tidak sekedar bertahan tapi sebenarnya kita bisa lebih berdaulat secara pangan karena sumber alam kita sangat memadai untuk itu,” kata Trie Utami.

Berbicara tentang Pancasila, Trie Utami mengutip perkataan Mama Mei Kartawinata,

Manakala rakyat mampu menata dan mengurus dirinya masing-masing dengan dilandasi jiwa ketuhanan, perasaan kemanusiaan, dan tahu cikal bakal kebangsaannya maka disanalah rakyat berdaulat. Sehingga kedaulatan rakyat seharusnya menjadi kepentingan bersama dengan cara menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Jadikan negara Indonesia sebagai tempat hidup bagi rakyatnya sendiri. Sebagai pemilik dan pewaris negara yang merdeka, mengatur dan mengurus negaranya sendiri tanpa pengaruh dan tekanan dari bangsa yang lain.”

Trie Utami melontarkan tantangan kepada PRD dan seluruh elemen bangsa termasuk kepada dirinya sendiri, “Apakah saya mampu berkolaborasi, bekerjasama, dan bergotong-royong dengan orang lain sebagai warga negara yang baik agar menjadi bagian dari bangsa yang besar dan berdaulat yang akan mengurus kepentingan bersama-sama dan kemaslahatan orang banyak. Itu tantangan bagi kita semua.”

Trie Utami menutup pernyataannya dengan menyanyikan sebuah lagu berjudul Sekitar Kita karya Band Krakatau yang familiar di era 90-an:

Bayangkanlah kita semua berjalan bersama
Menuju hidup damai sejahtera
Sempatkanlah untuk melihat di sekitar kita
Ada kesenjangan antara manusia
Lihat sekitar kita…

Indah Pratiwi

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai