8 November 2024

Pemerataan Pendidikan di Segala Sektor

0Shares

Pendidikan Gratis

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanah dari preambule undang-undang dasar negara Republik Indonesia. Maka semestinya jaminan akan itu sudah disediakan atau diakomodir oleh negara tanpa kata tapi alias merata.

Setiap starting point yang berbeda akan menghasilkan pencapaian yang berbeda pula. Sekalipun pendidikan gratis sudah berjalan akan tetapi awalan yang berbeda itu tidak menjadi perhatian dan pertimbangan dari instansi terkait.

Maka, pendidikan gratis versi hari ini itu tidak bisa kita selebrasikan. Bukan yang seperti itu yang kita harapkan.

Pemerataan Infrastruktur

Apakah infrastruktur kita dari sabang ke merauke sudah sempurna atau sudah sesuai dengan kebutuhan atau bahkan pertanyaannya adalah, apakah pemerintah memiliki cetak biru akan standar infrastruktur tersebut?

Infrastruktur ini meliputi bangunan yang layak, alat peraga yang tercukupi, laboratorium-laboratorium untuk ilmu pasti di jenjang menengah dan atas, jaringan internet, maket peraga untuk sejarah dan banyak hal lainnya.

Harus kita akui masih banyak pekerjaan rumah terkait ini. Bahkan kemampuan membaca masyarakat kita saja belum merata, masih banyak yang buta aksara yang menyedihkannya lagi bahkan di pulau jawa sendiri masih banyak apalagi di luar jawa?

Pemerataan Suprastruktur

Muatan lokal semestinya masih menjadi elemen suprastruktur kebudayaan kita. Pendidikan kita hari ini adalah pendidikan jawa-sentris, bahkan jakarta-sentris. Sehingga tidak heran jika banyak anak bangsa tercerabut dari akar budayanya sendiri. Bagaimana kita bisa mengharapkan pendidikan yang dapat menjadikan para peserta didik menjadi peserta pembangunan atas daerahnya?

Muatan lokal sepantasnya menjadi bagian terpenting dari pendidikan, kita harus melihat pada di mana mereka berada, pesisir kah, hutan kah, dusun kah, gunung kah dan program-program SMK atau vokasi sesuai kebutuhan daerahnya harus digalakkan.

Anggap saja muatan lokal itu menjadi 60% bagian penilaian pendidikan, 20% lainnya pengetahuan nasional dan 20% sisanya adalah pengetahuan dunia internasional.

Pemerataan SDM

Sumber daya manusia kita pun dari kelompok pengajar ada beragam dan lintas generasi, terlebih dengan kurikulum dan administrasi yang banyak berubah-ubah, banyak aplikasi dan program digital yang mana mempersulit bonding antara siswa dan pengajar karena pengajar disibukkan secara administratif dan program-program sok kekinian yang dijalankan dengan infrastruktur dan suprastruktur yang belum sama-layak.

Sungguh, kita perlu banyak bebenah di bidang pendidikan ini. Banyak pekerjaan rumah yang dengan kaca mata kuda tak memperoleh perhatian.

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai