Akhir pekan yang lalu Suluh Perempuan mengadakan acara nonton bareng di kantor sekaligus sekretariatnya di daerah Pasar Minggu. Sejak sore sejumlah anggota mulai menyiapkan ruangan, menyulap ruang tamu berukuran sedang menjadi bioskop mini yang nyaman bagi para penikmat film dalam acara nobar malam itu.
Layar dan makanan kecil telah siap. Lampu dimatikan dan acara segera dimulai. Ika membuka acara nobar malam ini dan menguraikan secara singkat isi film nobar malam ini.
Film Coda
Film CODA (Child Of Deaf Adults) dipilih untuk nobar kali ini karena film ini menghibur namun bukan sekedar hiburan. Ada banyak makna yang bisa dipetik sebagai pelajaran bagi kita untuk memahami hubungan keluarga, cita-cita, kemandirian, keteguhan sikap, cinta dan Tuli.
Tentang bagaimana berada dalam keluarga Tuli dan bagaimana cara berkomunikasi serta mensikapi Tuli. Film ini berkisah tentang Ruby Rossie, dengan ayah, ibu dan kakak satu-satunya, Tuli. CODA menjadi salah satu nomine film drama panjang terbaik dari Golden Globe Awards 2022.
Sutradara sekaligus penulis naskah CODA, Sian Heder, belajar bahasa Isyarat dan melakukan riset bisnis perikanan untuk menggarap film ini.
Ruby Rossie (Emilia Jones) bersama kakak dan ayahnya bekerja sebagai nelayan. Sehari-hari mereka melaut untuk menjaring ikan.
Keluarga Nelayan
Sebagai nelayan, Ruby dan keluarganya menjalani kehidupan yang keras Setiap hari di sela kesibukannya sebagai pelajar, Ruby harus bangun di pagi buta dan segera menyiapkan peralatan dan kapalnya untuk melaut.
Diantara kecipak ombak, dinginnya pagi dan jaring ikan. Kegembiraan saat melihat hasil tangkapan dan terombang ambing di lautan, diekspresikan dengan menyanyi dan bercanda diantara ketiganya. Ayah dan kakaknya memang tidak dapat mendengar suara merdu Ruby, mereka hanya bisa merasakan nada tertentu seperti dentuman bass.
Setiba di darat, hasil tangkapan tersebut langsung ditawarkan pada semacam asosiasi yang kemudian mendistribusikannya ke para pedagang ikan di pasar dan tempat-tempat lain. Harga ditentukan oleh asosiasi. Disini Ruby bertugas untuk melakukan tawar menawar dari harga yang telah dipatok oleh asosiasi.
Ruby
Seringkali Ruby harus bersitegang ketika harga dipatok terlalu rendah. Ruby dapat mengetahui perbandingan harga dari mendengar percakapan nelayan lainnya sehingga Ia merasa berhak untuk melakukan tawar menawar.
Sebagai pelajar, Ruby tetap harus berangkat sekolah. Beranjak dari suasana pelelangan dan bau ikan, Ruby masuk ke suasana sekolah, kelas dan teman. Teman-temannya sudah mengetahui situasi keluarga Ruby. Situasi ini sering menjadi bahan olok-olok terlebih ayah ibunya kadang menjemput Ruby dengan musik yang distel kencang.
Sudah sejak hari pertama masuk sekolah, Ruby sudah dianggap sebagai orang aneh dengan keluarga Tuli dan cara bicaranya menjadi bahan ejekan.
Puncaknya dilema yang dihadapi Ruby antara tetap membantu pekerjaan keluarganya sebagai nelayan atau meraih cita-citanya untuk menjadi penyanyi.
Bakat Menyanyi Ruby
Di sekolah diadakan kelas pilihan dan Ruby memilih untuk bergabung dengan kelompok paduan suara. Disini Ruby berjumpa dengan Mr. V, guru musik yang memberi pelatihan dengan cara yang unik. Mr V melihat bakatnya lalu meminta Ruby nyanyi berpasangan dengan Miles (Ferdia Walsh-Peelo) di resital paduan suara.
Duet ini memberinya banyak pelajaran berharga. Berlatih dibawah guru yang kompeten dan disiplin, vokalnya semakin terasah dan hubungannya dengan Miles semakin dekat. Dari paduan suara ini Ruby melihat kembali teman-temannya, sekolah, Miles dan hubungannya dengan keluarga.
Hubungan dengan Miles diawali dengan konflik karena situasi keluarganya yang menjadi bahan olok-olok satu sekolah dan bagaimana keluarganya kemudian memahami bakat dan cita-citanya.
CODA merupakan film yang digarap ulang dari film Prancis berjudul La Famille Bélier. Film ini dirilis pada tahun 2014 dan meraup sukses di box office negara tersebut. Produser La Famille Bélier, Philippe Rousselet, kemudian meminta sutradara Sian Heder untuk membuat ulang film tersebut dalam versi Amerika. Produksi ulang film CODA dimulai pada Mei 2019 dengan mengambil latar belakang lokasi di Gloucester, Massachusetts.
Dalam menggarap film ini, Sian Hader dibantu dua orang dengan Tuli yaitu Alexandria Wailes dan Anne Tomasetti.
Film CODA ditayangkan pertama kali pada tanggal 28 Januari 2021 pada pembukaan Festival Film Sundace. Selanjutnya film ini kemudian dirilis di Apple TV+ pada Agustus 2021.
Film ini mengajarkan kita untuk memahami situasi yang dihadapi mereka yang Tuli dan keluarganya. Perasaan dan kebutuhannya. Tuli bukan keadaan yang bisa dihindari saat dilahirkan. Namun bukan berarti kondisi ini disimpulkan sebagai kelemahan atau kekurangan.
Juga bukan alasan untuk menjadikannya sebagai bahan olok-olok. Film ini membuat kita mengenal lebih jauh tentang Tuli.
Tunarungu atau Tuli
Mengenai penyebutan, kebanyakan orang menggunakan istilah “tunarungu” ketimbang “tuli” untuk mendeskripsikan seseorang yang tidak mampu mendengar, karena dirasa lebih halus.
Pengertian tunarungu tidak sama dengan tuli. Bagi sebagian kelompok dengan disabilitas pendengaran, penyebutan Tuli, dengan huruf kapital “T” juga digunakan sebagai kata sapaan ketimbang tunarungu.
Sementara kata Tunarungu merupakan istilah medis untuk menggambarkan keterbatasan dari sebuah fungsi. Istilah tunarungu dianggap sebagai sebuah keharusan untuk mengoptimalkan kemampuan pendengarannya dengan berbagai cara, agar menyerupai orang-orang yang dapat mendengar.
Banyak yang menganggap istilah “tunarungu”, sebagai keterbatasan fisik dalam mendengar dan berbicara.
Macam Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran sendiri terbagi menjadi tiga jenis yaitu gangguan Pendengaran Konduktif, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh masalah pada telinga luar atau tengah.
Namun, pengidap gangguan ini memiliki saraf pendengaran yang masih berfungsi karena infeksi hanya terjadi pada telinga tengah atau telinga luar.
Lalu gangguan Dengar Saraf. Gangguan ini berbeda dengan gangguan dengar konduktif, gangguan ini tidak disebabkan oleh infeksi telinga luar atau tengah. Akan tetapi, cedera yang terjadi pada saraf pendengaran dapat menyebabkan gangguan pendengaran ini.
Terakhir adalah gangguan Dengar Campuran
Kondisi gangguan pendengaran ini adalah gabungan dari gangguan pendengaran konduktif dan saraf. Orang dengan gangguan ini akan mengalami gangguan pada saraf pendengaran dan juga infeksi pada telinga luar dan tengah.
Film ini menyuguhkan romansa, kelucuan dan rasa haru. Tonton aja deh, pasti setuju. Jangan lupa sedia kudapan.
Terkait
10 Tahun WRI: Transisi Besar untuk Manusia, Alam dan Iklim
Ruang Rasa, Menembus Stigma dan Diskriminasi Transpuan
Tips Mengatur Pola Tidur yang Tepat