Penyebab pengangguran di Indonesia disebabkan beberapa faktor, dalam data ditemukan sebagian besar pengangguran itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara lapangan kerja yang ada dan orang yang membutuhkan pekerjaan, sehingga kesempatan untuk bekerja tidak banyak.
Selain itu pengangguran di Indonesia terjadi karena penduduk Indonesia yang terus melonjak, hal ini tidak dibarengi dengan perkembangan lapangan kerja sehingga menyebabkan banyak lulusan muda harus menganggur dan menunggu pekerjaan tersedia.
Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2022 mencapai 8,4 juta jiwa, porsinya 5,86% dari total angkatan kerja nasional. Data ini sudah mencakup semua kelompok usia.
Padahal gen Z dan milenial menjadi usia produktif Indonesia yang akan dinikmati Indonesia sampai tahun 2030. Perilaku ceria, percaya diri, dan ekspresif akan mewarnai wajah Indonesia ke depan. Anak muda inilah yang bersaing dalam skala nasional dan global untuk menumbuhkembangkan potensi mereka, oleh karenanya mereka membutuhkan wadah atau ekosistem yang mampu mereka akses dan kuasai dengan baik. Kalau generasi muda tidak dibekali keterampilan pada diri mereka maka tidak ada bedanya Indonesia tahun 2023 dengan 10 bahkan 100 tahun ke depan.
Berdasarkan dari hasil pengamatan, penulis berinisiatif dan sangat berharap kepada pemerintah dalam meningkatkan kepedulian kepada masyarakat Indonesia yang memiliki kemungkinan terjadinya pengangguran di Indonesia. Dalam hal ini penulis menawarkan beberapa solusi mencegah terjadinya pengangguran di Negeri kita tercinta Indonesia, diantaranya:
Pertama, Melakukan training diberbagai daerah di Indonesia terutama di daerah pelosok yang tidak mudah untuk mengakses teknologi guna untuk menemukan dan menggali potensi yang ada didalam diri masing-masing orang.
Kedua, memberikan standar kompetensi bagi para trainer. Jadi jika yang mampu memenuhi kompetensi disiapkan beasiswa melanjutkan pendidikannya keluar atau dalam negeri. Namun yang tidak memenuhi kompetensi maka tetap disiapkan suatu wadah untuknya agar terus mengembangkan bakat yang dimilikinya. Hal ini dapat mengurangi pengangguran di Indonesia.
Ketiga, Setiap tahun diberlakukan adanya training karena setiap tahun terdapat banyak perguruan tinggi yang meluluskan mahasiswanya yang tidak semua dari mereka setelah lulus mampu melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Keempat, pihak pemerintah memasuki daerah-daerah pelosok dan memantau rakyat-rakyat kecil yang memiliki handmade yang dapat bernilai besar sehingga mampu mengantar untuk bersaing di pasar-pasar industri.
Kelima, disamping itu pemerintah menyiapkan sarana dan prasaran guna meningkatkan kualitas diri bagi bangsa Indonesia.
Keenam, Lapangan pekerjaan yang mudah diakses.
Ketujuh, keinginan dari orang itu sendiri untuk mengikuti training dan berfikir terbuka demi masa depannya yang panjang.
Kedelapan, pemerintah melirik dan memberikan bantuan kepada lembaga non profit dan ormas yang bergerak di bidang kemanusiaan karena tidak sedikit dari mereka sering kali terkendala dengan dana ketika akan mengadakan kegiatan, padahal kegiatan yang mereka lakukan merupakan kegiatan yang memberdayakan masyarakat, dengan hal ini turut membantu negara menciptakan SDM yang progresif, produktif dan berkemajuan.
Jika dilihat dari argumen diatas maka Indonesia bisa saja menjadi pasar utama berbagai produk dan jasa dibanding negara-negara lain dari hasil uji kemampuan yang di lakukan pemerintah Indonesia. Terlebih lagi ketika memanfaatkan kekayaan-kekayaan alam yang dimiliki negara Indonesia.
Memberikan kritik dan saran kepada negara salah satu bentuk kecintaan kepada negara. Cinta kepada negara merupakan sifat alami manusia, selama itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama maka boleh-boleh saja, membangun kehidupan berbangsa dan bernegara mencerminkan bentuk keseimbangan hidup di dunia dan akhirat.
Sikap Nabi saw. memberikan tanda cinta dan rindu kepada negara Madinah, dalam satu riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad saw. ketika kembali dari bepergian dan melihat dinding-dinding Madinah beliau mempercepat laju untanya. Jika beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah.
Teladan yang digambarkan oleh Nabi saw. memberikan motivasi kepada penulis bagaimana kita perlu untuk berkontribusi dengan cara yang baik demi kemajuan dan keutuhan NKRI, berkontribusilah sesuai bidang kita masing-masing karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Kita perlu sadar dan punya pikiran yang terbuka membangun negara ini dengan cara yang benar tanpa harus merugikan satu sama lain apalagi mencoreng nilai-nilai kemanusiaan.
Jung Nurshabah Natsir
Ciputat, 07-03-2023
Terkait
Literasi Keuangan: Bijak Meminjam, Waspada Jerat Pinjol Ilegal
Kepemimpinan Perempuan, Menuju Maluku Utara Adil Makmur
Ibu Bumi, Darah Perempuan, Sebuah Seruan Perubahan