Nasi kuning bisa dijumpai di hampir semua daerah dengan ciri khas masing-masing. Sebagai makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah.
Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, menjadikan nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih dan menjadi salah satu varian. Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia.
Selain disajikan secara biasa, nasi kuning juga sering dibuat menjadi tumpeng baik untuk perayaan ulang tahun maupun selamatan. Ragam nasi kuning Nusantara dengan lauk dan cita rasa nasi kuning yang khas, dan disajikan secara unik, yaitu:
● Nasi Kuning Ambon
● Nasi Kuning Bali
● Nasi Kuning Balikpapan
● Nasi Kuning Banjarmasin
● Nasi Kuning Gorontalo
● Nasi Kuning Jawa
● Nasi Kuning Manado
● Nasi Kuning Makassar
● Nasi Kuning Medan
● Nasi Kuning Palu
Menurut tradisi di Indonesia warna nasi kuning melambangkan gunung emas yang bermakna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Itu sebabnya nasi kuning sering disajikan pada saat syukuran seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan.
Dalam tradisi Bali, warna kuning adalah salah satu dari empat warna keramat yang ada, di samping putih, merah dan hitam. Nasi kuning oleh karena itu sering dijadikan sajian pada upacara kuningan oleh masyarakat Indonesia.Kali ini para penggemar nasi kuning dapat mencoba varian baru, Nasi Kuning Manado.
Pada hari minggu 4 Juni yang lalu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Suluh Perempuan DKI Jakarta mengadakan acara belajar memasak dengan tema “PEREMPUAN BERDAYA, WUJUDKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL” Bertempat di Kampung Salo, Kembangan, Jakarta Barat.
Acara belajar memasak berjalan dengan lancar dan mengenyangkan. Belajar memasak dipandu oleh Yuanita Maya dari Komunitas Literasi Gula Kelapa. Sekitar 20 peserta, anggota DPW Suluh Perempuan dengan penuh antusias mengikuti cara-cara pembuatan nasi kuning beserta ubo rampenya.
Antusias peserta ditunjukkan dengan kehadiran sejak pukul 9.30 pagi. Hingga pukul 11.00 siang, satu demi satu peserta berdatangan. Sebelum acara dimulai, peserta menyiapkan bahan dan peralatan sambil menikmati hidangan yang tersedia.
Sebagian asik bercakap-cakap dan menunggu teman yang belum datang. Bahan masakan segera disiapkan agar bisa mengetahui jika masih ada yang masih kurang. Acara kemudian dibuka dengan sambutan dari Ibu Siti Rubaidah, Ketua Umum Suluh Perempuan.
Ibu Yuanita Maya kemudian memperkenalkan diri dan menjelaskan menu belajar memasak siang ini yaitu, Nasi Kuning Khas Manado, Sambel Roa, Abon Ikan Cakalang/Tongkol dan Sambel Tomat khas Manado. Selanjutnya Bu Maya menerangkan dengan singkat cara memasak keempat menu tersebut.
Dimulai dengan menyebutkan bahan masakan yang diperlukan, yaitu:
*Nasi Kuning :
1. Beras 3 Liter
2. Santan Kelapa ±1liter, santan peras (3 bungkus KARA)
3. 3 lembar Daun Pandan
4. 2 Sdm Kunyit Bubuk
5. 1 Sdk Garam
6. 5 btg Sereh digebrek
7. Kaldu Jamur (Totole)
*Sambel Roa:
1. Ikan Roa (1 gepe) 20 ekor kecil
2. Daun Pandan (3 lbr)
3. Daun Jeruk (secukupnya)
4. Bawang Merah
5. Bawang Putih
6. Sereh (geprek)
7. Cabe Rawit
8. Jahe (3 ruas)
9. Garam (secukupnya)
10. Kaldu Jamur (secukupnya)
11. Gula Merah & Putih (secukupnya)
*Abon Ikan Cakalang/Tongkol:
1. Ikan Tongkol 2kg
2. Daun Pandan (3 lbr)
3. Daun Jeruk (5 lbr)
4. Bawang Merah (7 Siung)
5. Bawang Putih (3 Siung)
6. Jahe (3 Ruas)
7. Sereh (5 btg)
8. Garam (secukupnya)
9. Gula Merah & Putih (secukupnya)
10. Kaldu Jamur
* Sambel Tomat:
1. Tomat Segar (1/2 kg)
2. Cabe Rawit (secukupnya tergantung pedas tidaknya)
3. Bawang Merah
4. Garam
5. Kaldu Jamur
6. Gula Putih
Setelah itu peralatan yang digunakan, yaitu:
- Kompor 2 tungku
- Gas 3 kg
- Panci buat Memasak Nasi Kuning
- Langseng Uk. 3 kg
- Wajan Sutil
- Blender (buat menghaluskan bumbu)
Para peserta mulai memperhatikan tahap pembuatan menu satu per satu. Peserta kemudian dibagi menjadi kelompok yang meyiapkan bumbu dan menyisir ikan untuk membuat abon. Peserta tampak menikmati setiap tahap.
Diselingi dengan candaan dan musik yang terus diputar, Belajar memasak ini juga diikuti oleh kaum muda dan anak-anak. Beberapa tahap seperti menyisir ikan bisa dilakukan secara Bersama.
Setelah bumbu siap, bahan-bahan mulai dimasak sesuai urutan kebutuhannya. Bahan untuk sambal Roa berbeda dengan abon ikan, tidak boleh sampai tertukar karena rasanya bisa berbeda. Menu masakan ini terbilang jarang sehingga harga jualnya cukup mahal.
Selain bahannya memang cukup mahal. Ibu-ibu melihat ini sebagai peluang usaha. Menjadi varian nasi kuning yang bisa ditawarkan ke konsumen. Selain itu anak-anak juga bisa menikmati masakan tersebut. Rasa masakan enak dan cocok di lidah.
Acara diakhiri pada pukul 15.00 WIB. Peserta merasa senang dan puas dengan pengetahuan baru mengenai menu khas Manado. Para peserta tertarik untuk menjadikan jenis masakan ini sebagai usaha rumahan. Sambal Roa juga dapat dikemas dalam bentuk botol dan dipasarkan secara online. Sesuai dengan tema belajar memasak menjadi satu langkah menuju perempuan yang berdaya.
Terkait
Orde Baru dan Depolitisasi Perempuan
Peringatan 16 HAKTP 2024
Koalisi Morowali Adil Makmur Usung Program Pro Rakyat Miskin