Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari tiga perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan seksual atau fisik dalam hidup mereka. Dampak psikologis dari trauma bisa sangat buruk, menyebabkan depresi, kecemasan, dan PTSD. Perempuan yang pernah mengalami kekerasan mempunyai risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan perempuan yang tidak pernah mengalami kekerasan.
Dampak kekerasan terhadap harga diri, hubungan, dan kemampuan perempuan untuk beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Selain dampak psikologis pada perempuan korban, kekerasan juga menimbulkan dampak fisik. Perempuan yang mengalami kekerasan berisiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan. Perempuan lebih cenderung terlibat dalam perilaku kesehatan yang berisiko seperti merokok dan penggunaan narkoba, sehingga semakin memperburuk masalah Kesehatan.
Kesehatan mental perempuan seringkali terabaikan. Masyarakat sering kali mengharapkan perempuan untuk memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas kebutuhannya sendiri, sehingga menyulitkan perempuan untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya. Perempuan korban juga mungkin menghadapi stigma dan diskriminasi dalam mencari dukungan kesehatan mental, sehingga sulit mengakses sumber daya yang dibutuhkan. Perempuan juga mungkin memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan mental, terutama jika berada di daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah.
Bagaimana Mengatasi Dampak Kesehatan Mental?
Untuk mengatasi dampak kesehatan mental yang serius ini, penting bagi perempuan korban kekerasan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan yang sesuai. Hal ini meliputi konseling individu atau kelompok, intervensi krisis, dan pengobatan psikoterapi atau obat-obatan. Sangat penting untuk menghilangkan stigma terkait dengan kesehatan mental dan memastikan bahwa perempuan yang menjadi korban kekerasasan merasa didukung, didengar oleh masyarakat dan keluarga. Dengan memberikan dukungan yang tepat, kita dapat membantu mereka untuk pulih dari trauma yang dialami dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan lebih bahagia.
Kesimpulannya, memprioritaskan kesehatan mental perempuan sangatlah penting, terutama jika menyangkut perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) maupun kekerasan seksual. Perempuan mungkin menghadapi berbagai tantangan dalam memprioritaskan kesehatan mental mereka, termasuk terbatasnya akses terhadap sumber daya serta stigma dan diskriminasi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perempuan untuk memprioritaskan kesehatan mental mereka, misalnya melakukan perawatan diri, mencari terapi atau konseling, dan terhubung dengan jaringan pendukung.
Penting untuk memprioritaskan kesehatan mental perempuan. Dan yang paling terpenting adalah memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap layanan Kesehatan yang diperlukan untuk memprioritaskan kesehatan mental perempuan.
Tips Menjaga Kesehatan Mental
- Menjaga agar fisik tetap sehat dengan berolahraga yang cukup setiap hari selama 10 – 15 menit, untuk mengurangi stres.
- Istirahat atau tidur yang cukup setidaknya 7-8 jam untuk menjaga keseimbangan hormon dan juga mengurangi stress.
- Melakukan relaksasi seperti yoga, meditasi atau melatih pernapasan. Hal ini dapat meningkatkan ketenangan mental.
- Mengatur waktu dengan baik dan efektif untuk menyelesaikan pekerjaan agar terhindar dari tekanan dan deadline.
- Menjaga pola makan yang sehat dan seimbangan, sehingga dapat membantu memperbaiki suasana hati juga mengurangi stres yang berlebihan.
- Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri atas semua hal yang terjadi dan sudah berlalu. Sadari bahwa semua yang dilewati, akan baik saja.
- Mencari pertolongan professional seperti pergi ke psikolog atau ke psikiater.
Semoga beberapa tips ini bisa membantu para perempuan korban, baik korban kekerasan seksual maupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam menjaga kesehatan mental. Sehat mental, perempuan bahagia!
Saviske Talangamin
Terkait
Leolintang Anies Munfarida: Melukis, Berpuisi, dan Menginspirasi
Pentas Teaterikal, Bebaskan 11 Warga Maba Sangaji
Puisi: Halmahera Murka