19 Januari 2025

Kemenangan Maduro dalam Pemilu Venezuela 2024

Nicolas Maduro bersama istrinya Cilia Flores

0Shares

Venezuela baru saja melakukan pemilu pada 28 juli 2024. Pemilu ini mengusung empat kandidat yakni: Nicolas Maduro, Edmundo Gonzalez dan dua kandidat lainnya. Berdasarkan penetapan hasil pemilu, Nicolas Maduro menang atas Edmundo Gonzalez, dengan total perolehan suara 51,20% dan perolehan suara oleh Edmundo Gonzalez sebesar 44,02%. Sementara dua kandidat presiden lainnya memiliki suara tidak lebih dari empat persen.

Senin (29/7), otoritas pemilihan umum Venezuela menyatakan bahwa Nicolas Maduro sebagai pemenang dalam pemilihan presiden. Presiden Dewan Pemilihan Nasional, Elvis Amoroso, menyerahkan surat kepercayaan kepada Maduro, untuk pemilihannya kembali sebagai presiden untuk masa jabatan 2025-2031.

Hasil ini membuat geram pihak oposisi dan berujung demonstrasi besar-besaran di Venezuela. Kelompok oposisi sayap kanan tidak terima atas hasil penetapan pemilu dan menyatakan bahwa kemenangan Nicolas Maduro penuh kecurangan. Gelombang protes dan aksi muncul paska penetapan hasil pemilu.

Catatan Seorang Pengamat

Saya, Fen Budiman adalah salah seorang pengamat dari Indonesia yang hadir untuk menyaksikan secara langsung pemilu Venezuela 2024. Perlu diketahui, bahwa pada pemilu 2024 ini, negara Venezuela telah mengundang lebih dari 100 negara dari berbagai partai dan organisasi yang terafiliasi dengan gerakan kiri dunia sebagai pengamat pemilu di Venezuela. Para pengamat pemilu tersebut berasal dari Afrika Selatan, Kenya, Uganda, Rusia, Spanyol, Argentina, Ekuador, Elsavador, Republik Dominika, Puerto Rico, Indonesia, Belgia, Peru, Korea Selatan, India, Serbia, Bangladesh, China, Afrika Barat dan lain-lain.

Berdasarkan pengamatan saya, satu hari setelah penetapan hasil, terjadi kekacauan di Caracas, Ibukota Venezuela. Suara tembakan terdengar di beberapa titik. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa bus yang membawa kami, para delegasi observer internasional dari berbagai negara, harus memutar melewati jalan lain, karena terjadi bentrokan di beberapa ruas jalan.

Perlu saya garisbawahi bahwa para delegasi internasional yang mengamati berjalannya pemilu ini, kurang lebih mewakili 100 negara, dengan jumlah delegasi mencapai 800-900 orang. Artinya, sejak awal negara Venezuela berupaya untuk menjamin adanya transparansi dan objektifitas hasil pemilu. Karena proses pemilu dilihat secara langsung perwakilan negara-negara dari luar, maka jika ada kecurangan dan manipulasi para pengamat/observer ini akan dengan kasat mata melihat praktik manipulasi dan kecurangan yang ada.

Jadi, jika oposisi sayap kanan menyebut bahwa ini kemenangan Nicolas Maduro adalah kecurangan, saya pikir mereka bias dan memandang remeh kapasitas dan kapabilitas para delegasi internasional dari 100 negara yang melihat langsung jalannya pemilu di Venezuela.

Kami memantau secara teliti berbagai lokasi pemungutan suara di Venezuela, mereka menggunakan perekam elektronik komputer yang meminimalisir kecurangan, dengan menggunakan metode sidik jari. Tentu saja, ini validasi ketat yang tidak bisa dengan mudah dikatakan bahwa pemilu ini curang dan menciderai demokrasi.

Venezuela merupakan negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Dengan cadangan minyak terbesar inilah yang membuat negara imperium seperti AS ingin menguasai. Adapun Venezuela sangat memiliki kemandirian ekonomi, layanan kesehatan dan pendidikan gratis, ini adalah bukti bahwa negara Venezuela, telah memastikan bahwa pemerintahan sayap kiri telah secara konsisten menjamin kesejahteraan rakyat Venezuela yang tengah diembargo Amerika Serikat.

Saya menemui beberapa orang Venezuela dan mewawancarai mereka. Hendrico misalnya menjelaskan kepada saya bahwa “Tidak ada yang sebaik Maduro, informasi begitu tidak berimbang karena dikuasai kelompok oposisi. Namun kami mempercayai pemerintahan ini, karena sistem kesehatan dan pendidikan gratis bagi publik terus dijalankan.”

Saya juga menemui Mariana, seorang perempuan muda yang mengatakan bahwa ia mendukung Maduro, karena pemerintahan Maduro yang bersih. Saya juga berdiskusi dengan rekan saya, Israel Huijada, penduduk asli Venezuela. Huijada mengatakan “Apakah kamu ingin bersekolah di negara kami, datanglah. Sistem pendidikan kami gratis, tidak berbayar.”

Saya juga menemui dokter Jorge, rekan dokter yang bertugas di Venezuela. Dokter Jorge mengatakan bahwa, “Seluruh fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan diberikan secara gratis untuk rakyat Venezuela tanpa terkecuali.”

Memang ada banyak berita palsu yang tersebar ke seluruh dunia terkait pemerintahan Nicolas Maduro. Tetapi rakyat Venezuela telah membuktikan bahwa Maduro masih layak dipercaya dengan mendukung dan memenangkannya kembali. Bagi rakyat Venezuela, Maduro masih menjadi ujung tombak pemerintahan yang bersih dengan ideologi sosialisnya.

Selamat atas kemenangan Maduro, Selamat atas Kemenangan Rakyat Venezuela!

Fen Budiman

Sekretaris Jendral Suluh Perempuan di Indonesia, Pengamat Internasional Pemilu di Venezuela

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai