"Jauh sebelum Kartini lahir, dua orang perempuan dari Tanette, Sulawesi Selatan telah menorehkan karya besar bagi dunia sastra. Colliq Poedjie atau lengkapnya Retna Kencana Colliq Poedjié Arung Pancana Toa Matinroé ri Tucaé adalah bangsawan Bugis Melayu (1812 - 1876). Sedangkan putrinya, Siti Aisyah We Tenriolle adalah seorang Datu (Ratu) yang bertahta selama limapuluh lima tahun dari tahun 1855-1910"
DPP Suluh Perempuan
"Segala sesuatu dapat menjadi sangat kacau jika hanya kaum laki-laki yang dibiarkan menguasai bidang filasafat dan ilmu pengetahuan" -Siti Rubaidah
Cita-cita untuk mencapai dunia yang bebas dari stereotip, prasangka, dan kekerasan, terbungkus rapih dalam agenda gerakan perempuan progresif yang diperingati setiap 8 Maret.
Jakarta – Aksi Perempuan Indonesia Kartini telah menyelenggarakan perhelatan akbar Kongres ke-2 dengan tema “Saatnya...
Sikap Presiden RI Joko Widodo yang ingin merevisi Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi...
Dewan Pimpinan Pusat Aksi Perempuan Indonesia Kartini (DPP API Kartini) menyelenggarakan Sekolah Gender bertema: Tanah...
Kamis 28 Januari 2021 tepatnya pukul 10.00 WITA upaya tindak pidana kembali dilakukan oleh salah...
“Baru empat bulan umur saya, Ibu terpaksa meninggalkan saya untuk berangkat bekerja ke Arab Saudi....
“Pandemi dan bencana sangat berdampak pada perempuan. Sayangnya, kebijakan yang ada saat ini masih sangat...
“Jika kamu percaya hidup bukanlah tentang menunggu badai berlalu, tetapi tentang belajar menari di tengah...