3 Desember 2023

Tentang Suluh Perempuan

0Shares

Suluh Perempuan adalah perubahan dari Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini. Perubahan nama menjadi Suluh Perempuan Indonesia merupakan hasil dari pendiskusian yang panjang dengan melihat kondisi obyektif dan tugas organisasi kedepan dalam memajukan kesadaran kaum perempuan.

Nama Suluh Perempuan Indonesia tercetus dalam Kongres Kedua API Kartini yang diselenggarakan di Cisarua Bogor pada tanggal 06 Maret 2021.

VISI MISI SULUH PEREMPUAN

Visi

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian dengan menjunjung tinggi kesetaraan dan keadilan gender.

Misi

  1. Membangun organisasi perempuan yang terbuka, responsif, adil dan berkesetaraan gender
  2. Membangun persaudarian di dalam dan luar organisasi
  3. Membangun kemandirian ekonomi perempuan
  4. Melakukan pembelaan kepada perempuan korban kekerasan, kelompok minoritas dan tertindas lainnya

Program Prioritas

  1. Meningkatkan Kapasitas SDM Pengurus
  2. Meningkatkan Kapasitas Anggota Dalam Bidang Kewirausahaan Dan Koperasi
  3. Membentuk Koperasi
  4. Kerjasama Program Dengan Lembaga Lain
  5. Melakukan Advokasi Kebijakan Dan Kasus

SEJARAH API KARTINI

Aksi Perempuan Indonesia Kartini (API Kartini) merupakan sebuah organisasi pergerakan perempuan yang berbentuk organisasi massa (ORMAS) yang lahir dari kesepakatan Konferensi Nasional Perempuan Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 12-14 Desember 2014 di Wisma PKBI, Jakarta Selatan.

Konferensi ini diinisiasi oleh sejumlah  perempuan dari berbagai organisasi pergerakan yang peduli terhadap persoalan-persoalan dan penindasan yang terjadi terhadap kaum perempuan, dan posisi kaum perempuan dalam menghadapi persoalan bangsa.

Konferensi ini dihadiri oleh seratus orang peserta dari 16 Provinsi dan 32 kota/kabupaten. Mereka mewakili berbagai segmen perempuan Indonesia, seperti mahasiswa, buruh, kaum miskin kota, kaum intelektual/akademisi, aktivis posyandu, aktifis politik, dll.  Selain itu juga ada kelompok perempuan yang tergabung dalam koperasi-koperasi yang dibentuk dan dijalankan oleh kaum perempuan. Hadir juga beberapa tamu peninjau dari Swedia, Malaysia, Australia dan Filipina.

Dalam pembentukannya, API Kartini berfokus pada perjuangan pengorganisiran rakyat terutama pengorganisasian kaum perempuan di bidang ekonomi, sosial budaya dan pembangunan gerakan politik perempuan. Perjuangan tersebut berangkat dari kesadaran bahwa selama ini kaum perempuan masih mengalami ketertindasan, baik dalam bidang ekonomi dan politik. Kaum perempuan juga masih banyak yang terbelakang, terdiskriminasi, termarginalisasi, tidak mendapatkan keadilan. Situasi tersebut disebabkan oleh sebuah sistem yang sengaja menghambat kemajuan dan menindas perempuan, yaitu sistem patriarki dan Neoliberalisme.

Aksi Perempuan Indonesia Kartini (API Kartini) telah melaksanakan 2 (dua) kali kongres. Kongres I API Kartini terselenggara pada tanggal 8-10 Maret 2018 mengusung tema “Memajukan Politik Perempuan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial.”

Sedangkan Kongres II API Kartini diselenggarakan di Cisarua Bogor pada tanggal 06 Maret 2021. Pada Kongres II inilah ada perubahan nama organisasi, yaitu dari Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini menjadi Suluh Perempuan.

TUJUAN

Sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar, maka tujuan API Kartini adalah: Mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dengan menjunjung tinggi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Selanjutnya dalam Kongres I API Kartini ada perubahan, yaitu: Mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dengan menjunjung tinggi kesetaraan gender.

POKOK-POKOK PERJUANGAN

Untuk menjalankan roda organisasi, maka konferensi telah memutuskan garis pokok-pokok perjuangan organisasi adalah sebagai berikut:

  1. Terlibat aktif dalam memperjuangkan hak-hak dasar kaum perempuan di lapangan ekonomi, politik, dan sosial budaya.
  2. Terlibat aktif dalam perjuangan pembebasan nasional.
  3. Terlibat aktif dalam menggalang persatuan baik di dalam kalangan organisasi perempuan maupun organisasi rakyat.

PRINSIP-PRINSIP PERJUANGAN

  1. Menjunjung nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender.
  2. Menjunjung nilai-nilai demokrasi.
  3. Mengedepankan semangat gotong royong.
  4. Non-Diskriminasi.
0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai