Memperingati Hari Anak Nasional 2025, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama sejumlah mitra mengadakan kegiatan seru bertajuk “Sehari Bermain Bersama Anak” di Taman Ismail Marzuki. Kegiatan ini sekaligus menjadi momen peluncuran kampanye Aksi Generasi Iklim (AGI) yang bertujuan mengajak anak-anak ikut peduli dan terlibat aktif dalam menjaga lingkungan.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi krisis iklim yang saat ini semakin nyata. “Banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya seringkali terjadi akibat perubahan iklim. Anak-anak juga bisa ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan sejak sekarang,” ujarnya di hadapan ratusan anak yang ikut serta.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemen PPPA, Kemenko PMK, Kemendikdasmen, Save the Children, Lego Group, Forum Anak Nasional, serta komunitas anak dan pemuda lainnya. Anak-anak tidak hanya diajak berdiskusi tentang lingkungan, tapi juga bermain kreatif—salah satunya membuat bebek dari lego.
“Lewat permainan seperti ini, anak-anak belajar tanpa merasa digurui. Mereka diajak bermain sambil menyerap pengetahuan tentang lingkungan dan iklim,” tambah Arifah.
Peluncuran kampanye AGI ditandai dengan aksi simbolis bersama CEO Save the Children Dessy Kurwiany Ukar, para pejabat kementerian, dan tentu saja anak-anak sebagai tokoh utama dalam gerakan ini.
Dessy menjelaskan bahwa anak-anak bisa jadi pahlawan iklim dari hal-hal sederhana seperti: membawa botol minum sendiri, mematikan lampu yang tidak terpakai, menghemat air, menjaga tanaman, tidak buang sampah sembarangan, “Bayangkan kalau 79 juta anak Indonesia melakukan kebiasaan kecil ini secara bersama-sama. Pasti akan sangat besar dampaknya bagi bumi kita,” ucapnya.
Deputi Kemenko PMK Woro juga menambahkan bahwa keberhasilan kampanye ini membutuhkan dukungan semua pihak, bukan hanya anak-anak. Menurutnya, anak harus dilibatkan secara aktif, bukan hanya sebagai objek dari program, tapi sebagai pelaku perubahan.
“Bermain bukan sekadar hiburan bagi anak. Di dalamnya ada proses belajar yang kuat, termasuk untuk memahami pentingnya menjaga bumi. Karena itu, mari kita dukung anak-anak menjadi generasi penjaga iklim,” tutup Dessy. (*)
Sumber: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Terkait
25 Ribu Petani Tuntut Pemerintah Tuntaskan Reforma Agraria
Together for Palestine, Seni Tidak Tinggal Diam Dihadapan Penderitaan
Giliran Genzi Filipina Turun Aksi, Tuntut Hentikan Korupsi Proyek Banjir