15 Februari 2025

Pendidikan Politik Perempuan Semarang

Credit Foto: Jehan Julaicha

0Shares

“Partisipasi perempuan dalam politik di Semarang masih sangat minim, sehingga perlu adanya pendidikan politik yang massif serta berfokus pada pelibatan kaum perempuan dalam politik sebagai bagian terpenting dalam pembangunan gerakan perempuan,” kata Jehan Julaicha dalam pendidikan politik perempuan di Sekretariat GMNI Semarang, Kamis, 9 Mei 2019.

Menurut Jehan, selama ini banyak yang menganggap politik itu dunia kotor, penuh muslihat, kelicikan dan menghalalkan segala cara. Mereka yang terjun ke politik dianggap haus kekuasaan. Padahal politik adalah soal mengelola kekuasaan/pemerintahan, bila kita menelusuri lebih jauh dari sejarah kelahirannya di Yunani.

Polis atau Negara Kota, yang berdiri sekitar abad ke-8 SM, adalah organisasi politik tertua di dunia. Dalam masyarakat polis itu dikenal pembagian antara urusan publik/umum (polis/publicus) dan privat/rumah tangga (oikos/privatus). Politik, yang berpangkal dari polis/publicus, adalah cara mengorganisasikan urusan publik.

Dari situlah muncul istilah politika¸ yang ada kaitannya dengan pengorganisasian urusan bersama/publik. Aristoteles menganggap politik sebagai pengorganisasian warga untuk mewujudkan kebaikan bersama (common good). Sedangkan Plato bicara politik sebagai cara hidup bermasyarakat untuk mewujudkan kebajikan (virtue). Sehingga, raison d’etre politik adalah kebaikan bersama.

Bung Karno dalam pidato Revolusi, Sosialisme Indonesia dan Pimpinan Nasional (Resopim), di tahun 1961 mengatakan, “Politik adalah seni memungkinkan apa yang tidak mungkin di masa lampau.”

Selanjutnya, pemateri menyampaikan mengapa perempuan perlu berpolitik dalam pendidikan politik perempuan yang sekaligus menjadi benih pembentukan struktur kepengurusan DPK API Kartini Semarang.

Aprilia Putri Nugraheni yang terpilih sebagai Ketua DPK API Kartini Semarang menjelaskan bahwa tujuan dari dikpol ini adalah: 1) menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya membangun organisasi perempuan, 2) Meningkatkan kemampuan kader dalam memasifkan gerakan perempuan, terbentuknya Struktur DPK API Kartini Semarang.

Berikut adalah Struktur Kepengurusan DPK API-KARTINI Semarang:

Ketua: Aprilia Putri Nugraheni

Sekretaris: Silvia Fergina

Bendahara: Nisrina

Koordinator Departemen Kajian Bacaan: Khofifah Himlah

Koordinator Departemen Pendidikan & Kaderisasi: Yuliana Dinda & Reza Nabila

Koordinator Departemen Advokasi: Istiana & Andira

Koordinator Departemen Organisasi: Ayu (*)

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai