9 Desember 2024
0Shares
Selamat Hari Raya Nyepi dan Menyambut Tahun Baru Saka 1945. Mari mengheningkan cipta sejenak untuk melangkah ke kehidupan yang lebih baik dan damai.

Setahun sekali, penganut agama Hindu di Indonesia akan melaksanakan Nyepi untuk merayakan Tahun Baru Saka. Umumnya, Hari Raya Nyepi jatuh di kisaran bulan Maret atau April.

Khusus di Pulau Bali, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, segala bentuk aktivitas akan berhenti selama satu hari penuh saat Nyepi.

Nyepi diambil dari kata “sepi” yang bermakna sunyi atau senyap. Ritual ini memiliki tujuan utama untuk memohon Tuhan Yang Maha Esa agar menyucikan alam manusia (Bhuana Alit) dan alam semesta (Bhuana Agung).

Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan melakukan ritual bernama Catur Brata Penyepian yang terdiri dari empat jenis pantangan:

Amati geni, atau tidak menghidupkan api (termasuk lampu)

Amati karya, yang berarti tidak bekerja

Amati lelungan, alias tidak bepergian

Amati lelanguan, yaitu tidak mendengarkan hiburan

Maka, tidak heran jika Pulau Bali menjadi layaknya kota mati tanpa aktivitas dan penerangan apapun di Hari Nyepi. Hanya rumah sakit dan hotel yang diperbolehkan beroperasi dengan syarat tertentu.

Ini Rangkaian Upacara Adat di Bali Menjelang Hari Raya Nyepi

Xperience Team

02 Mar 2022 – 2 min read

Setahun sekali, penganut agama Hindu di Indonesia akan melaksanakan Nyepi untuk merayakan Tahun Baru Saka. Umumnya, Hari Raya Nyepi jatuh di kisaran bulan Maret atau April. Khusus di Pulau Bali, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, segala bentuk aktivitas akan berhenti selama satu hari penuh saat Nyepi.

Nyepi diambil dari kata “sepi” yang bermakna sunyi atau senyap. Ritual ini memiliki tujuan utama untuk memohon Tuhan Yang Maha Esa agar menyucikan alam manusia (Bhuana Alit) dan alam semesta (Bhuana Agung).

Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan melakukan ritual bernama Catur Brata Penyepian yang terdiri dari empat jenis pantangan:Amati geni, atau tidak menghidupkan api (termasuk lampu)Amati karya, yang berarti tidak bekerjaAmati lelungan, alias tidak bepergianAmati lelanguan, yaitu tidak mendengarkan hiburan

Maka, tidak heran jika Pulau Bali menjadi layaknya kota mati tanpa aktivitas dan penerangan apapun di Hari Nyepi. Hanya rumah sakit dan hotel yang diperbolehkan beroperasi dengan syarat tertentu.

Cari tiket pesawat ke Bali

Sebelum dan sesudah melakukan Nyepi, ada beberapa upacara adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Jika Anda tertarik dengan kebudayaan Bali, luangkan waktu untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam upacara-upacara berikut ini!

Melasti

Rangkaian upacara menjelang Nyepi dimulai dengan Melasti yang diadakan tiga sampai dua hari sebelum Hari Raya Nyepi. Dalam upacara ini, umat Hindu akan melakukan arak-arakan ke sumber air sakral seperti laut, danau, dan mata air. Benda sakral/sarana persembahyangan dari Pura pun ikut dibawa dalam arak-arakan ini. Umat Hindu juga akan membawa sesajen dari berbagai hasil bumi dan hewan ternak untuk dilarung atau dipersembahkan ke tiga dewa yakni Wisnu, Siwa, dan Brahma.

Pada proses upacara, pemuka agama Hindu akan memercikkan air suci ke kepala peserta. Air suci yang disebut Angemet Tirta Amerta ini diambil dari laut, danau, atau mata air yang diyakini sebagai sumber kehidupan. Kegiatan ini dilakukan sebagai simbol penyucian diri dari segala bentuk pikiran, perkataan, dan perbuatan kotor.

Ini Rangkaian Upacara Adat di Bali Menjelang Hari Raya Nyepi

Xperience Team

02 Mar 2022 – 2 min read

Setahun sekali, penganut agama Hindu di Indonesia akan melaksanakan Nyepi untuk merayakan Tahun Baru Saka. Umumnya, Hari Raya Nyepi jatuh di kisaran bulan Maret atau April. Khusus di Pulau Bali, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, segala bentuk aktivitas akan berhenti selama satu hari penuh saat Nyepi.

Nyepi diambil dari kata “sepi” yang bermakna sunyi atau senyap. Ritual ini memiliki tujuan utama untuk memohon Tuhan Yang Maha Esa agar menyucikan alam manusia (Bhuana Alit) dan alam semesta (Bhuana Agung).

Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan melakukan ritual bernama Catur Brata Penyepian yang terdiri dari empat jenis pantangan:Amati geni, atau tidak menghidupkan api (termasuk lampu)Amati karya, yang berarti tidak bekerjaAmati lelungan, alias tidak bepergianAmati lelanguan, yaitu tidak mendengarkan hiburan

Maka, tidak heran jika Pulau Bali menjadi layaknya kota mati tanpa aktivitas dan penerangan apapun di Hari Nyepi. Hanya rumah sakit dan hotel yang diperbolehkan beroperasi dengan syarat tertentu.

Cari tiket pesawat ke Bali

Sebelum dan sesudah melakukan Nyepi, ada beberapa upacara adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Jika Anda tertarik dengan kebudayaan Bali, luangkan waktu untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam upacara-upacara berikut ini!

Melasti

Rangkaian upacara menjelang Nyepi dimulai dengan Melasti yang diadakan tiga sampai dua hari sebelum Hari Raya Nyepi. Dalam upacara ini, umat Hindu akan melakukan arak-arakan ke sumber air sakral seperti laut, danau, dan mata air. Benda sakral/sarana persembahyangan dari Pura pun ikut dibawa dalam arak-arakan ini. Umat Hindu juga akan membawa sesajen dari berbagai hasil bumi dan hewan ternak untuk dilarung atau dipersembahkan ke tiga dewa yakni Wisnu, Siwa, dan Brahma.

Pada proses upacara, pemuka agama Hindu akan memercikkan air suci ke kepala peserta. Air suci yang disebut Angemet Tirta Amerta ini diambil dari laut, danau, atau mata air yang diyakini sebagai sumber kehidupan. Kegiatan ini dilakukan sebagai simbol penyucian diri dari segala bentuk pikiran, perkataan, dan perbuatan kotor.

Upacara Melasti

Tawur Kesanga dan Pengrupukan/Mecaru

Tawur Kesanga dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi di mana umat Hindu akan menyiapkan berbagai macam sesajen di rumah. Pada hari yang sama, dilaksanakan pula Pengrupukan/Mecaru yaitu menaburkan Nasi Tawur di sekeliling rumah sembari memukul kentongan sampai gaduh. Ritual ini bertujuan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar agar tidak mengganggu umat.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan pawai ogoh-ogoh yang ikonik di kalangan wisatawan. Ogoh-ogoh adalah boneka berukuran besar yang terbuat dari bubur kertas dan rangka bambu, kemudian dihias sedemikian rupa sebagai sosok menyeramkan. Ogoh-ogoh digunakan untuk merepresentasikan sifat buruk manusia. Pada akhir pawai, ogoh-ogoh tersebut akan dibakar.

Ngembak Geni

Selepas berdiam diri selama Nyepi, keesokan harinya umat Hindu di Bali akan melaksanakan tradisi bernama Ngembak Geni. Dalam tradisi ini, umat Hindu akan saling mengunjungi tetangga dan keluarga untuk saling memaafkan. Tujuan tradisi ini adalah untuk bersyukur dan membuka lembaran baru yang bersih. Ngembak Geni adalah penutup rangkaian upacara Nyepi.

sumber:

“Nyepi”. Wikipedia. 11 Januari 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Nyepi.

“Ragam Rangkaian Hari Raya Nyepi dan Maknanya”. CNN Indonesia. 1 Maret 2022. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220222095756-289-762249/ragam-rangkaian-hari-raya-nyepi-dan-maknanya.

Prabasari, Andra. “4 Rangkaian Hari Raya Nyepi Beserta Makna di Baliknya”. Kompas.com. 24 Maret 2020. https://travel.kompas.com/read/2020/03/24/140222227/4-rangkaian-hari-raya-nyepi-beserta-makna-di-baliknya

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai