Manado Peringati Hari Buruh Sedunia dan Hardiknas

API Kartini Manado memaknai peringatan Hari Buruh Sedunia dan Hari Pendidikan Nasional tidak hanya seremonial belaka, namun dengan melakukan Aksi Long Mars bersama dengan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND EK-Manado).

Aksi yang diikuti oleh 60 orang ini dimulai dari Kampus Fisip Unsrat Manado sampai ke Kantor Gubernur dengan mengusung isu Stop Liberalisasi Pendidikan dan Wujudkan Sistem Pendidikan yang Demokratis, Ilmiah, dan dapat diakses oleh Seluruh Rakyat Indonesia.

“Pendidikan yang seharusnya menciptakan sumberdaya manusia yang unggul, namun sekarang menampakkan diri sebagai mesin proletarisasi, alat pencetak buruh upahan murah,” kata Marline Jurubasa, Ketua API Kartini.

UU NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU NO. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi membuka lebar jurang ketimpangan.

“Sampai saat ini kita masih mengalami kesulitan terhadap akses pendidikan karena biaya yang mahal, belum lagi orientasi pendidikan yang tidak memanusiakan manusia, budaya akademik yang memprihatinkan, tidak ilmiah dan demokratis,” lanjut Marline.

Menurutnya, sekarang bangsa kita diperhadapkan dengan kedatangan universitas asing dan tenaga pengajar asing.

“Di tengah kondisi pendidikan Indonesia yang terpuruk, mau menghadirkan tenaga pengajarasing dan universitas asing. Itu bukanlah sebuah jalan keluar, karena itu hanyalah strategi kapital meraup keuntungan.

Selain menolak liberalisasi pendidikan, dalam aksi ini massa menyerukan tuntutan untuk menghentikan kriminalisasi dan represifitas terhadap gerakan mahasiswa.***