Jakarta– Jum’at (17/12/22) DPP Suluh Perempuan beserta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyelenggarakan sebuah diskusi terfokus. Diskusi tersebut bertemakan ‘Perubahan Iklim’ dengan judul “Diskusi Terfokus Perubahan Iklim, Ekonomi Hijau dan Peran Perempuan”.
Acara ini dibuka oleh Bella Afina selaku MC acara, kemudian dilanjutkan pada sesi sambutan dari Ketua Umum Suluh Perempuan yaitu Siti Rubaidah, dan sambutan kedua oleh Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan, Titi Eko Rahayu.
Diskusi yang dimoderatori oleh Mila Nabilah tersebut menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Dr. Poppy Ismalina, M.Ec.Dev.,Ph.D. Beliau merupakan salah satu dosen UGM sekaligus pakar Economy, Climate and Sustainable Finance. Narasumber kedua ialah Drs. Noer Fauzi Rahmat Ph.D yang merupakan seorang dosen Universitas Padjajaran di bidang psikologi dan juga Tenaga Ahli Menteri Agraria dan Tata Ruang. Dilanjutkan oleh Erna Wati yang merupakan pegiat Ecoprint. Dan panelis selanjutnya adalah Suci Fitriah Tanjung sebagai Direktur Eksekutif WALHI Jakarta.
Durasi diskusi ini berlangsung selama 2 jam dimulai dari pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB pada hari Jum’at (17/12/22) dan terselenggara secara daring (online) via Zoom dan Youtube Live dari kanal resmi KemenPPPA.
Perumusan Masalah
Selain membahas penyebab perubahan iklim sebagai pokok diskusi, para panelis membahas tentang: dampak perubahan iklim, dampak ekologis dan ekonomi terhadap perempuan, inflasi dan resesi dunia yang berpengaruh pada kondisi global, green jobs and economy, ekonomi kreatif, ekofeminisme. Selain itu, dibahas juga hak lingkungan hidup serta akibat dari penerapan solusi dari infrastruktur yang tidak tepat sasaran yang menambah masalah baru bagi sustainabilitas ekosistem.
Diskusi ini juga membuahkan elaborasi antara KemenPPPA dengan KemenLHK perihal komitmen pengurangan emisi.
“Output yang diharapkan setelah terlaksananya diskusi kali ini adalah supaya kita memperoleh data konkret, informasi dan pengetahuan yang diperlukan demi kelanjutan membangun daya lenting (resiliensi) masyarakat terutama kaum perempuan dalam merespon dan mengadaptasi perubahan iklim,” tutur Siti Rubaidah menutup kata sambutannya. (MJ)
Terkait
79 Tahun Merdeka: Puan, Stop Sandera RUU PPRT
Tepatilah Janji, Film sebagai Media Sosialisasi Pilkada 2024
Ultah ke-30, AJI Tetap Melawan di Tengah Disrupsi Media dan Menguatnya Otoritarianisme