11 Desember 2024

Terlambat Hingga Panjangnya Masa Menstruasi

Women's hygiene products on a pink background. Concept of critical days, menstrual cycle, menstruation

0Shares

Meskipun keterlambatan menstruasi sering dianggap sebagai tanda kehamilan, namun tidak selamanya demikian. Dan berikut ini keterangannya:

Ada banyak probabilitas mengapa menstruasi seseorang terlambat, ada yang lazim dan ada yang tak lazim meskipun secara kedokteran semua adalah lazim dan dapat menimpa siapa saja.

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus-menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi.

Menstruasi wanita biasanya terjadi setiap 28 hari, tetapi siklus menstruasi normal dapat berkisar dari 21 hari hingga 35 hari.

Siklus menstruasi yang tidak normal biasanya ditandai dengan hal berikut ini: Siklus yang terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.

Anomali Menstruasi

Menstruasi yang terlambat tidak selalu menjadi pertanda bahwa kamu hamil. Ada faktor-faktor lain yang juga menyebabkan mens terlambat yaitu:

1. Stres

Saat kamu mengalami stres, produksi hormon gonadotropin dan kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, akan terganggu.

Jika periode menstruasi terganggu akibat stres, kamu dapat mengatasinya dengan mencoba menenangkan diri, relaksasi, lakukan treatment sebagai wujud self-love, melakukan hal-hal yang disukai, atau apapun itu yang sesuai kebutuhanmu.

2. Hormon prolaktin berlebih

Menstruasi juga dapat terlambat akibat hormonal yakni produksi hormon prolaktin yang tidak normal.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa-masa menyusui, tetapi juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu, semisal penyakit ginjal, hipotiroid, dan tumor kelenjar pituitari di otak.

Berlebihnya pengeluaran hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja atas hormon-hormon lainnya, yaitu estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses menstruasi sehingga dapat memicu telat mens.

Jenis alat kontrasepsi lain yang juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat adalah KB implan dan suntik KB.

3. Efek Pil KB

Pil KB di dalamnya mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah pelepasan sel telur. Ketika kamu berhenti mengonsumsi Pil KB, maka tubuh kamu akan membutuhkan penyesuaian selama kurang lebih 6 (enam) bulan.

4. Obesitas

Penambahan atau tepatnya kelebihan berat badan dapat menjadi pemicu perubahan hormon pada kita kaum perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan berat badan berlebih atau obesitas, memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi yang terhambat.

Diet sehat dan olahraga yang tepat tentunya akan disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi faktor penyebab menstruasi terlambat yang kamu alami.

5. Berat Badan Tidak Ideal

Menstruasi terlambat kemungkinan dialami oleh wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.

Jika berat badan terlalu rendah dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi pun akan terhenti.

Menjaga berat badan dan kesehatan badan dapat mengembalikan siklus mens yang normal.

6. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi dan salah satu akibatnya adalah menstruasi terlambat. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.

7. PCOS (polycystic ovary syndrome)

PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh kamu memproduksi lebih banyak hormon androgen. Kondisi ini bisa membuat menstruasi tidak teratur dan bahkan menghentikannya.

Penyebab PCOS belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik.

Selain mentruasi terlambat, gejala PCOS lainnya adalah kulit berminyak atau berjerawat, berat badan meningkat secara tiba-tiba, dan muncul bercak-bercak gelap pada kulit.

8. Penyakit kronis

Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Gula darah yang tidak stabil berkaitan erat dengan perubahan hormon. Oleh karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat menstruasi menjadi tidak teratur.

Kemudian penyakit celiac, itu dapat menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh untuk dapat menyerap nutrisi-nutrisi penting sehingga menyebabkan menstruasi terlambat.

9. Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh. Jika hormon ini tidak bekerja dengan baik, menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar tiroid bermasalah dapat dikenali dengan gejala berupa lelah, penurunan berat badan secara drastis, rambut rontok, dan sensitif terhadap suhu panas atau dingin.

Tapi kamu tak perlu khawatir ya karena gangguan pada tiroid dapat ditangani dengan obat-obatan dan operasi. Menstruasi pun akan kembali normal setelah gangguan tiroid ditangani oleh dokter.

10. Menopause dini

Menopause dini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebelum seorang perempuan berusia 40 tahun. Ini adalah berhentinya pelepasan sel telur, yang juga ditandai dengan gejala menstruasi terlambat, berkeringat saat malam, dan sulit tidur.

Namun, jika kamu berusia lebih dari 40 tahun dan menunjukkan gejala seperti menstruasi terlambat, menstruasi terjadi lebih lama, atau terjadi perdarahan setelah berhubungan seks, sebaiknya kamu segera deh konsultasi ke dokter. Hal ini bisa menjadi gejala penyakit polip serviks, polip endometrium, atau kanker endometrium.

Jika mengalami menstruasi terlambat lebih dari tiga periode secara berturut-turut dan tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, sebaiknya kamu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memastikan diagnosanya untuk mengetahui penyebab dari menstruasi yang terlambat yang kamu alami dan menyarankan penanganan sesuai kondisi kesehatanmu.

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai