Dalam ulasan mengenai program hilirisasi nuklir dan transisi energi fosil ke energi terbarukan, banyak pihak yang lebih memfokuskan pada sengketa WTO, melimpahnya persediaan nikel dan pengaturan ekspor tanpa mengulas dampak kerusakan lingkungan dan kemiskinan struktural pada masyarakat, termasuk perempuan yang rentan mengalami kekerasan.