Senin, 9 Maret 2015
Jakarta, GATRAnews – Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini menyeru kaum perempuan Indonesia untuk bersatu dengan kekuatan rakyat lainnya demi membangun persatuan nasional anti neoliberalisme dalam kerangka pembebasan nasional. Menurut Ketua Umum API Kartini, Minaria Christyn, dalam keterangan tertulis yang diterima GATRAnews, di Jakarta, Senin (9/3), itu merupakan sikap API Kartini dalam memperingati Women’s Day, 8 Maret 2015.
API Kartini menyeru kaum perempuan, karena saat ini, perempuan kembali terjajah oleh bentuk baru dari kolonialisme, yaitu neoliberalisme. Dalam cengkraman neoliberalisme ini, persoalan perempuan semakin luas dan kompleks.
“Neoliberalisme juga menghancurkan setiap sektor rakyat, kaum buruh, kaum tani, kaum miskin kota menjadi korban liberalisasi pasar, dalam hal ini kaum perempuanlah yang paling terkena dampaknya dalam mensiasati pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” kata Minaria.
Adapun sikap API Kartini selanjutnya, kata Sekretaris Jendral API Kartini, Diena Mondong, mengajak kaum perempuan untuk terlibat dan berperan aktif dalam wilayah publik di tingkat lokal maupan nasional.
Adapun Woman’s Day, kata Diena, merupakan peringatan yang jatuh setiap 8 Maret setelah lebih dari satu abad lalu. Kaum perempuan di seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional, atau biasa disebut Internasional Women’s Day (IWD).
IWD merupakan sejarah kemenangan kaum perempuan dalam memperjuangkan hak politik dan membebaskan kaum perempuan dari belenggu sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, telah memberi kesempatan yang setara bagi kaum perempuan sebagai warga negara. Tapi pada prakteknya, kaum perempuan Indonesia masih mengalami diskriminasi dan dimiskinkan.
“Dalam budaya (patriarki) yang kerap dilegitimasi negara, kaum perempuan di anggap sebagai warga negara kelas kedua. Selain itu, saat ini perempuan kembali terjajah kolonialisme baru, yaitu neoliberalisme,” kata Diena.
(Lusinta Agustina/str)
Terkait
79 Tahun Merdeka: Puan, Stop Sandera RUU PPRT
Tepatilah Janji, Film sebagai Media Sosialisasi Pilkada 2024
Ultah ke-30, AJI Tetap Melawan di Tengah Disrupsi Media dan Menguatnya Otoritarianisme