13 Desember 2024

Rosnia: Perempuan Harus Punya Andil dalam Politik

0Shares

Rosnia Rahman adalah aktivis perempuan yang tergabung di Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan API Kartini Kota Makasar, Sulawesi Selatan. Selain aktif dalam kerja-kerja advokasi kasus warga miskin, Ros juga aktif melakukan pendidikan politik bagi kaum perempuan.

Tak hanya berkiprah di organisasi massa, Ros kesehariannya juga kental dengan aktivitas politik dan Partai Politik (perpol). Terbukti, dirinya dipercaya oleh Partai Gerindra untuk menjabat sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC).

Ros (red: panggilan akrabnya) sadar bahwa selama ini peran rakyat dan kaum perempuan seringkali dipinggirkan dalam proses pembangunan. Tak jarang, atas nama pembangunan pemerintah justru menggusur dan meminggirkan mereka. Oleh karena itu, Ros maju dalam pencalegan di Pemilu 2019 yang lalu adalah untuk menunjukkan bahwa perempuan juga punya andil dalam politik.

Berikut ini adalah petikan wawancara API Kartini bersama Rosnia Rahman di sela-sela kesibukan organisasinya:

Tanya: Apa motivasi Anda masuk politik dan mengapa Anda mau terlibat dalam politik yang sangat maskulin?

Jawab: Saya ingin memperlihatkan bahwa ternyata pelabelan terhadap perempuan yang katanya bisanya cuma dapur, sumur dan kasur  itu bisa terbantahkan. Karena saya ingin membuktikan bahwa ternyata bukan cuma yang maskulin saja yang bisa. Akan tetapi perempuan juga harus ambil andil dalam dunia politik.

Tanya: Anda maju sebagai caleg 2019 melalui partai politik apa, daerah pemilihan (Dapil) mana?

Jawab: PARTAI  GERINDRA. Daerah pemilihan dapil  3 meliputi 2 kecamatan ( Tamalanrea – Biringkanaya) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Tanya: Bagaimana kiat mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan Parpol sehingga maju dalam pencalegan?

Jawab: Kiat untuk dapat maju dalam pencalegan adalah kita harus punya basis massa, punya jaringan yang kuat di partai dan terlibat dalam struktur partai  dan posisi yang strategis. Kebetulan posisi saya sebelum maju pencalegan adalah Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Partai Gerindra. Sehingga berbekal itulah maka saya punya kesempatan dan peluang maju dalam pencalegan.

Tanya: Bagaimana tahapan dari proses pencalonan hingga pemilihan?

Jawab: Tahap pertama, saya mengikuti proses pendaftaran Bacalon-Penetapan Caleg. Kemudian mensosialisasikan diri baik cecara langsung lebih lewat Media Sosial serta memperbanyak alat peraga. Membentuk struktur Tim Pemenangan dan melist tokoh yang berpengaruh. Menentukan wilayah prioritas kerja pemenangan. Memperkuat Data. Membuat kegiatan yang bisa menarik/meyakinkan pemilih. Melakukan pendampingan-pendampingan terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dan mengawal potensi kita sampai ke TPS. Kalau perlu sampai penetapan kemenangan.

Catatan: Semua kegiatan tersebut harus diakomodir oleh Partai, karena banyak kejadian biar kita menang tetapi kalau Partai tidak menginginkan buntut-buntutnya justru bersengketa.

Tanya: Apa kendala dan hambatan yang signifikan serta bagaimana kiat mengatasi hambatan tersebut. Jelaskan!

Jawab: Hambatan utamanya adalah AMUNISI …Seberapa besar amunisi kita persiapkan untuk bisa mengimbangi lawan-lawan kita. Tetapi ketika amunisi kita terbatas, maka harus ada upaya dan  cara mengatasinya.  Yaitu dengan bekerja keras. Kalau lawan kita cuma 1- 3 bulan bekerja kita harus 3x lipatnya.

Tanya: Menurut Anda, apakah perempuan berpeluang terlibat dalam politik?

Jawab: Ya berpeluang.

Tanya: Apakah Partai Politik memprioritaskan perempuan dalam pemilihan umum atau sekedar memenuhi kuota keterwakilan perempuan?

Jawab: Ya, perempuan juga di prioritaskan tergantung bagaimana si calon itu sendiri serius apa tidak.

Tanya: Bagaimana hasil pemilihan umum 2019 kemarin? Dan berapa jumlah caleg perempuan yang terpilih?

Jawab: Hasil pemilihan masih di dominasi oleh yang punya banyak modal. Kalau di dapilku cuma 1 orang perempuan dari 176 kandidat untuk DPRD Kota.

Tanya: Apa pembelajaran yang bisa Anda dapatkan dalam Pemilihan Umum 2019. Apa harapan Anda ke depan?

Jawab: Pelajaran yang bisa saya ambil adalah ketika kita ingin mencapai apa yang menjadi harapan dan impian  kita, kita perlu pengorbanan dan pengabdian, kerja keras, sabar dan tabah dalam berjuang.

Harapanku semoga regulasi dalam pemilu benar-benar dijalankan oleh penyelenggara sehingga apa yang menjadi pilihan rakyat betul-betul sesuai dengan hati nurani supaya hasilnya bisa membawa perubahan untuk semua rakyat.

Rini Mardika

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai