17 September 2024

Wawancara

Kerentanan jurnalis perempuan muncul karena jurnalis berusaha mengungkap fakta dan kebenaran yang seringkali bertentangan dengan kepentingan status quo. Di sini status quo dapat diartikan sebagai kekuasaan dan maskulinitas. Dalam mengungkap fakta dan kebenaran tersebut, aktivitas jurnalis perempuan dinilai berbahaya dan destruktif karena meremehkan kepentingan status quo laki-laki. Jurnalis perempuan masih sering mengalami berbagai bentuk kekerasan dalam pekerjaannya, baik kekerasan verbal, fisik, dan seksual. Dalam pelatihan bersama teman-teman jurnalis, mereka mengatakan bahwa banyak jurnalis perempuan yang pernah mengalami terorisme, intimidasi, bahkan pengungkapan informasi pribadi.
Kepada para perempuan yang masih memperjuangkan kesetaraan gender, penghapusan KDRT, dan perlindungan tenaga kerja domestik, mari kita bersama-sama menjalani perjuangan ini dengan tekad dan semangat yang kuat. Kita memiliki tugas penting untuk membangun masyarakat yang adil dan setara, di mana setiap perempuan memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan. Mari kita bersama-sama memerangi segala bentuk kekerasan dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Dewi Indra adalah penyintas anxiety disorder. Ia mendirikan Soedjiwa Institut untuk mematahkan stigma bahwa para pengidap disabilitas mental adalah beban bagi masyarakat. Ia berharap melalui wadah ini para pengidap disabilitas mental (PDM) akan terus berkarya dan produktif
×

Salam Sejahtera

× Hai