Du fond d’ma cité HLM
Jusque dans ta campagne profonde
Not’ réalité est la même
Et partout la révolte gronde
Dans s’monde on n’avait pas not’ place
On n’avait pas la gueule de l’emploi
On n’est pas nés dans un palace
On n’avait pas la CB à papa.
SDF, chomeurs, ouvriers,
Paysans, immigrés sans papiers
Ils ont voulu nous diviser
Faut dire qu’ils y sont arrivés
Tant qu’c’était chacun pour sa gueule
Leur système pouvait prospérer
Mais fallait bien qu’un jour on s’réveille
Et qu’les têtes s’remett’ à tomber.
Refrain:
On lâche rien!
On lâche rien!
On lâche rien, on lâche rien!
On lâche rien!
On lâche rien!
On lâche rien!
On lâche rien!
Ils nous parlaient d’égalité
Et comme des cons on les a cru
Démocratie fait moi marrer
Si c’était l’cas on l’aurait su
Que pèse notre bulletin de vote
Face à la loi du marché
C’est con mes chers compatriotes
Mais, on s’est bien fait baiser
Et que pèse les droits de l’Homme
Face à la vente d’un Airbus
Au fond y’a qu’une seule régle en somme
Se vendre plus pour vendre plus
La république se prostitue
Sur le trottoir des dictateurs
Leurs belles paroles on n’y croit plus
Nos dirigeants sont des menteurs.
REFRAIN
C’est tell’ment con, tell’ment banal
De parler d’paix, d’fraternité
Quand des SDF crèvent sur la dalle
Et qu’on mène la chasse aux sans papiers
Qu’on jette des miettes aux prolétaires
Juste histoire de les calmer
Qui s’en prennent pas aux patrons millionnaires
Trop précieux pour notre société
C’est fou comme ils sont protégés
Tous nos riches et nos puissants
Y’a pas à dire ça peut aider
D’être l’ami du président
Cher camarade, cher électeur
Cher citoyen, consommateur
Le réveil a sonné il est l’heure
D’remettre à zéro les compteurs
Tant qu’y a d’la lutte y’a d’l’espoir
Tant qu’y a d’la vie y’a du combat
Tant qu’on s’bat c’est qu’on est debout
Tant qu’on est d’bout on lâchera pas
La rage de vaincre coule dans nos veines
Maintenant tu sais pourquoi on s’bat
Notre idéal bien plus qu’un rêve
Un autre monde on n’a pas l’choix!
REFRAIN
Makna Lagu: Kami Tidak Menyerah
[Verse 1]
Dari kedalaman tanah dewanku
Ke pedesaanmu yang dalam
Realitas kita sama
Dan dimana-mana pemberontakan semakin berkembang
Di dunia ini kami tidak mempunyai tempat kami sendiri
Kami tidak mencari peran untuk pekerjaan itu
Kami tidak dilahirkan di istana
Kami tidak memiliki kartu kredit ayah
Tunawisma, pengangguran, pekerja
Petani, imigran, tidak berdokumen
Mereka ingin memecah belah kami
Kami harus mengatakan mereka berhasil
Selama itu milik masing-masing
Sistem mereka bisa berhasil
Tapi suatu hari kami harus bangun
Jadi kepala bisa berputar lagi
[Reffrain]
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Kami tidak menyerah [tidak ada]
Kami tidak menyerah [tidak ada]
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
[Verse 2]
Mereka berbicara kepada kami tentang kesetaraan
Dan seperti orang bodoh, kami memercayai mereka
Demokrasi? Membuat saya tertawa!
Jika itu masalahnya, kita pasti tahu
Berapa berat surat suara kita
Di hadapan hukum pasar?
Itu bodoh, rekan senegaraku sayang
Kami sudah kacau dengan baik
Seberapa besar bobot hak asasi manusia
Di depan penjualan Airbus?
Pada dasarnya hanya ada satu aturan secara keseluruhan
Jual diri Anda lebih banyak untuk menjual lebih banyak
Republik melacurkan dirinya sendiri
Di trotoar para diktator
Kami tidak lagi mempercayai kata-kata manis mereka
Pemimpin kita adalah pembohong
[Reffrain]
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Kami tidak menyerah [tidak ada]
Kami tidak menyerah [tidak ada]
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
[Verse 2]
Itu sangat bodoh, sangat dangkal
Berbicara tentang perdamaian, tentang persaudaraan
Ketika para tunawisma mati kelaparan
Dan kami memimpin perburuan mereka yang tidak berdokumen
Kita melemparkan remah-remah kepada kaum proletar
Hanya untuk menenangkan mereka
Agar mereka tidak mengejar para bos jutawan
Terlalu berharga bagi masyarakat kita
Sungguh gila bagaimana mereka dilindungi
Semua orang kaya dan berkuasa
Tentu saja ini bisa membantu
Untuk berteman dengan Presiden
Kawan-kawan yang terkasih, para pemilih yang terkasih
Warga konsumeris yang terhormat
Alarm sudah berbunyi, sudah waktunya
Untuk mengatur ulang jam
Selama masih ada perjuangan, masih ada harapan
Selama kita bertarung, kita berdiri
Selama kita masih berdiri, kita tidak akan menyerah
Keinginan untuk menang mengalir dalam diri kita
Sekarang Anda tahu mengapa kami bertengkar
Cita-cita kami lebih dari sekedar mimpi
Dunia lain, kita tidak punya pilihan
[Reffrain]
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Kami tidak menyerah [tidak ada]
Kami tidak menyerah [tidak ada]
Kami tidak menyerah, kami tidak menyerah
Terkait
Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis, Keberanian Melawan KDRT dan Trauma
Kepemimpinan Perempuan, Menuju Maluku Utara Adil Makmur
Sherly Tjoanda Laos: Usung Perubahan Maluku Utara