18 September 2024

Puisi: Ketukan Palumu

0Shares

Puisi berjudul “Ketukan Palumu” ini merupakan karya Dewi Nova. Puisi ini ditulis khusus pada Aksi Surat Raksasa dalam rangka 79 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Gedung DPR RI pada, 15 Agustus 2024.

20 tahun sudah RUU PPRT yang diperjuangkan oleh masyarakat sipil tak kunjung disahkan. RUU PPRT yang merupakan inisiatif DPR ini telah diajukan sejak tahun 2004. RUU ini beberapa kali masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) namun tak kunjung disahkan. Harapan masyarakat tertuju pada Puan Maharani, selaku Ketua DPR RI yang merupakan representasi perempuan untuk memperjuangkan RUU ini. Sayangnya, Puan justru abai dan terkesan menyandera pengesahan RUU PPRT.

Aksi Surat Raksasa menuntut: Puan, Stop Sandera RUU PPRT. Puisi ini ingin mengetuk hati setiap orang, agamawan, para pemangku kebijakan, dan juga Puan Maharani selaku representasi perempuan pemegang kuasa kebijakan. Berikut petikan puisi Ketukan Palumu.

Ketukan Palumu

Oleh: Dewi Nova

***

Ketukan palu

bagi perjuangan sesama rahim,

yang bangun lebih pagi dari ayam jago

dan pergi tidur di tubir dini hari

Apakah roda-roda kehidupan masih akan bergerak?

tanpa tangan-tangan cekatan, yang menyiapkan sarapan

tanpa perawat sekaligus penjaga rumah

tanpa ketelatenan yang  membersihkan sarang,  

untuk engkau kembali dan  mengumpulkan tenaga

Apakah generasi bangsa masih berlanjut?

tanpa para pengasuh tak kenal waktu, bagi balita dan anak-anak manusia

tanpa ketabahan dan kasih yang sering kali melebihi orang tua mereka?

Apakah engkau,  masih tetap hidup dan menjadi anggota DPR

tanpa kesediaan memberi hidup dari para PRT

sejak engkau bayi  hingga kini menjadi wakil rakyat?

Ketukan palu

Di ingatan-ingatan perjalanan hidupmu

Di kepala-mu

Di nurani-mu  

Di rahim-mu

20 tahun, waktu lebih dari separuh reformasi

20 tahun, 4 kali masa pergantian presiden dan DPR

20 tahun, waktu yang pengasuh berikan untuk anak-anakmu,  

dari balita hingga dewasa

20 tahun, waktu yang terlalu lama

untuk mengetuk nurani dan imanmu

agar mewujudkan  hukum:

yang mengakui PRT sebagai pekerja

yang melindungi dan menghormati kerja-kerja perawatan

Ketukan palu di pintu-pintu negara

Ketukan palu di agama-mu

20 tahun  penundaan pengesahan RUU PPRT:

berapa juta PRT yang diupah,  tak sepadan dengan pengorbanannya

berapa juta PRT bekerja tanpa perlindungan sosial

berapa ratus PRT dirudapaksa, disiksa,  tanpa keadilan dan pemulihan

berapa PRT yang kembali  kepada sang Pencipta, sebelum waktunya!

Ketukan palu di  jantungmu

Agar engkau tak terus menjadi bagian dari para penindas, penyiksa, dan pembunuh

Ketukan palu

di setiap langkahmu  

di masjid-masjid, di gereja-gereja, di vihara-viahara, di kuil-kuil, di kelenteng-kelenteng

di gunung dan pantai

di langit doa-doa

Ketukan palu

dalam nyanyian

dalam tarian

dalam puisi-puisi

Ketukan palu di Gedung DPR

Karena kita tak bisa lagi menunggu!

Apa arti beragama?

Apa arti bernegara?

Bila masih berdiri bersama penindas

Ketukan palumu untuk RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga

Sebab kemerdekaan, milik setiap pekerja (*)

Humaira

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai