27 September 2025

Teh Imas, Petani Cianjur yang Mantap Beralih ke Pertanian Alami

Dok. Istimewa

0Shares

Masripah, yang biasa dipanggil Teh Imas adalah petani alami di Desa Gandasari, Cianjur, Jawa Barat. Memutuskan bergabung di Paguyuban Gandasari—anggota Sauyunan Perempuan Petani Binangkit—sejak tahun 2017 lalu.

Ia melihat tanaman padi tetangganya lebih bagus, yang ternyata menanam dengan bertani alami. Menurutnya, ini mengingatkan pada cara bertani orang tua zaman dahulu. “Orang tua saya, dulu pakai padi yang 6 bulanan dan dipanen memakai etem,” ujarnya.

Pada 2017 lalu, ia belajar membuat nutrisi dan memulai peralihan ke pertanian alami untuk lahan pribadinya serta lahan kolektif kelompok.

Di lahan keluarga yang dikelola olehnya, ia mengolah sawah seluas 5 petak dan lahan kolektif seluas 3 petak. Biasanya menggunakan pupuk kimia 60 kg untuk 3 petak, namun musim lalu hanya menggunakan 40 kg untuk 3 petak dan dicampur kompos.

Dengan peralihan ke pertanian alami ini ternyata tidak ada perbedaan dengan musim sebelumnya. Secara kuantitas dan kualitas, hasil panen sama baiknya. “Bahkan untuk musim tanam sekarang, tanaman saya tumbuh lebih baik padahal belum diberikan pupuk,” ucap Teh Imas.

Ia menegaskan dengan bertani alami menjadi irit modal dan konsumsi pangan pun terjamin sehat. (*)

____________

  • Etem berasal dari bahasa Sunda, dikenal pula dengan nama ani-ani dan dalam bahasa Indonesia etam.
  • Luasan 5 petak kurang lebih seluas 1.500 m² dan luasan 3 petak kurang lebih seluas 700m²

John Erryson

0Shares