Jaringan Nakes Indonesia telah membuat posko dan menerima pengaduan sejumlah nakes sebagai tanggapan atas pernyataan sejumlah nakes mengenai ditunggaknya pembayaran insentif di RSDC Wisma Atlet.
Sampai dengan Sabtu, 8 Mei 2021 Jaringan Nakes Indonesia telah menerima pengaduan dari 938 nakes dengan berbagai jabatan dari seluruh Indonesia. Catatan tersebut menunjukkan adanya penunggakan insentif nakes. Sebagian nakes memberikan keterangan tidak menerima insentif sejak bulan November 2020. Sebagian besar menyatakan sejak Desember sudah tidak lagi menerima insentif dan berlanjut hingga April 2021 lalu. Untuk bulan Mei 2021 ini juga belum nampak ada pencairan.
Seorang nakes di RSDC Wisma Atlet yang belum menerima insentif mengatakan bahwa dia merupakan tulang punggung keluarganya.
”Di Wisma Atlet memang dapat makan dan kadang ada bantuan sembako dari donatur. Namun, selama bekerja di sini saya meninggalkan keluarga. Saya juga harus membayar kontrakan untuk keluarga dan membeli susu untuk anak,” kata nakes, yang sudah merawat pasien Covid-19 selama setahun ini.
Melalui email pengaduan suaranakesindonesia@gmail.com, seseorang nakes di RS Wisma Atlet mengadukan masalahnya.
“Mohon hak kami diberikan kepada nakes. Keluarga kami butuh biaya kehidupan sehari-hari. Kepada pemerintah yang berwajib mohon kami diperhatikan bapak/ibu sekalian. Kami juga manusia banyak kebutuhan yang kami perlukan. Trima kasih.”
Dukungan masyarakat terhadap para tenaga kesehatan yang belum dibayarkan insentifnya selama mengabdi kemanusiaan di RS Wisma Atlet terus mengalir.
Berikut adalah nama-nama perorangan maupun lembaga/organisasi yang mendukung dan bersolidaritas atas perjuangan para nakes agar mendapatkan haknya memperoleh insentif:
Dukungan Pribadi:
- Siti Rubaidah
- Intan Nurul
- Listyowati
- Prof. Dr. Musdah Mulia, MA
- Minaria Chrystin
- Eba Karapeo
- Mila Nabilah
- Nitha
- Dewi Nova
- Lesh Dewika
- Dela Wahyu Nur I.
- Dian Septi Trisnanti
- Ernawati
- Jung Nurshabah Natsir
- Damairia Pakpahan
- Lukman Hakim
- Adinda Bunga Syafina
- Safira Azzahra
- Tursia
- Donna Swita
- Ulfa Ilyas
- Nining Elitos
- Rizky Dian H
- Dofi Dika Nae
- Andrianto
- Sri Nurherwati
- Sari Kusumo
- Rizkia Permata Key
- Soka Handinah
- Marlin Djurubasa
- Dewi Anakoda
- Diena Mondong
- Petrus Haryanto
- Arahmaiani
- Caroline J Monteiro
- Rismayanti Borthon
- Fahmi Faqih (Penyair)
- Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA
- Wahida Baharuddin Upa
- Rusmarnie Rusli
- Amerta Bonnemort
- Toni Samosir
- Dwi Rahayu
- Siti Mazumah
- Ahmad Latupono
- Ma’ruf Asli Bhakti
- Fanda Puspitasari
- Pius Wisnu Trias
- Nancy Sunarno
- Helga Inneke Worotitjan
- Vitae
- Asghar Saleh
- Hartoyo
- Muhammad Asrul
- Pdt. Stephen Suleeman
- KH. Husein Muhammad
- Julia Suryakusuma
- Kencana Indrishwari
- Adhi Ayoe Yanthi
- Romo Yohanes Ghani
Dukungan Organisasi/Lembaga:
- Suluh Perempuan
- Dokter Tanpa Stigma
- Indonesian Conference on Religion and Pece (ICRP)
- Muslimah Reformis Foundation
- FSBPI (Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia)
- Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI)
- Perempuan Mahardika
- Y-LARD (Yayasan-Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi)
- Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI)
- Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI)
- Serikat Tani Nelayan (STN)
- Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI)
- Artsforwomen Indonesia
- Serikat Rakyat Mandiri Indonesia (SRMI)
- Thatha Gendis Nusantara (TGN)
- PB HMI MPO
- Liga Eksponen 98
- Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER)
- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
- LSM RORANO Maluku Utara
- Perkumpulan Suara Kita
- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND)
- Fahmina
- KePPaK Perempuan
- Pergerakan Sarinah
Sampai hari ini, Jaringan Nakes Indonesia terus mengumpulkan dukungan dan menerima pengaduan dari nakes yang belum dibayarkan insentifnya melalui e-mail pengaduan : suaranakesindonesia@gmail.com.
Indah Pratiwi
Terkait
Mary Jane Fiesta Veloso: Perjalanan Panjang Menuju Pembebasan
Orde Baru dan Depolitisasi Perempuan
Peringatan 16 HAKTP 2024