Aktivitas penolakan penambangan di desa Wadas seyogyanya adalah kritik-kritik yang harus disikapi tanpa kekerasan oleh aparat kepolisian. Warga Wadas yang tengah mempertahankan ruang hidupnya merupakan sebuah upaya, tidak hanya soal kedaulatan, tetapi juga menyangkut kehidupan.
Aksi Kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak hingga penangkapan warga, adalah mental brutalitas yang selama ini dipelihara aparat sebagai kaki tangan oligarki. Oligarki yang identik dengan eksploitasi dan perampasan lahan telah sangat menindas kehidupan masyarakat Wadas
Sikap kesewenang-wenangan aparat dengan menuduh warga membawa senjata tajam adalah tuduhan tanpa bukti, sesat dan penuh informasi palsu. Justru aparat dikerahkan dengan mendatangi rumah-rumah warga dan melakukan penangkapan.
Sementara tindakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan mengatakan bahwa tidak ada kekerasan yang terjadi adalah bentuk pembungkaman dan opresi negara terhadap warga Wadas yang berjuang mempertahankan ruang hidup.
Pun, penangkapan aktivitis Yayak Yatmaka yang tengah bersama warga Wadas menentang masuknya penambangan, hingga pengambilalihan akun @lbhyogyakarta adalah merupakan tindakan pembungkaman dan intimidasi.
Berdasarkan situasi diatas, SULUH PEREMPUAN menyatakan sikap tegas meminta negara:
1. Menghentikan penambangan di desa Wadas
2. Membebaskan warga dan aktivis yang ditangkap secara sewenang-wenang
3. Menghentikan segala bentuk pembungkaman, intimidasi dan kriminalisasi aktivitis, dan warga termasuk perempuan dan anak-anak di desa Wadas
4. Menghentikan segala bentuk intervensi aparat kepolisian terhadap warga desa Wadas
5. Mengecam tindakan Gubernur Ganjar Pranowo yang menyampaikan kabar bohong soal tidak adanya kekerasan di desa Wadas.
Siti Rubaidah, Ketua Umum Suluh Perempuan
Fen Budiman, Sekretaris Jendral
Email: suluhperempuan2014@gmail.com
Menangkan Pancasila: Wujudkan Kesetaraan Gender & Kesejahteraan Sosial
#solidaritasuntukWADAS
#WADASMELAWAN
#SaveWADAS
#bebaskanwargawadas
#bebaskanYayakYatmaka
#stopperampasanlahan
Terkait
Posisi Perempuan dalam Pilkada 2024
Morowali Dibawah Tekanan Industri Ekstraktif dan Ancaman Kemiskinan
Hari Tani Nasional 2024, Mimpi Besar Kesejahteraan