17 September 2024

Valentine day: Cantik dengan Kasih

0Shares

Sejarah dan Pandangan Moralis

Valentine Day, atau Hari Valentine, adalah sebuah perayaan tahunan yang umumnya diperingati pada tanggal 14 Februari.

Meskipun banyak orang merayakan hari ini sebagai momen untuk merayakan cinta dan kasih sayang, ada beberapa orang yang memandang hari Valentine dari perspektif moralis.

Dalam pandangan moralis, Hari Valentine dapat menjadi bahan perdebatan karena penghormatan terhadap cinta dan kasih sayang seharusnya tidak terbatas hanya pada satu hari dalam setahun.

Beberapa orang berpendapat bahwa perayaan Hari Valentine mendorong perilaku yang tidak bermoral karena menekankan kebutuhan untuk membeli hadiah dan menghabiskan uang untuk menciptakan momen yang sempurna bagi pasangan.

Dalam pandangan moralis, perayaan Hari Valentine yang terlalu fokus pada konsumsi dan pengeluaran uang dapat memperkuat budaya konsumerisme yang tidak sehat.

Lebih lanjut, pemberian hadiah dan pengeluaran uang yang terlalu besar dapat menginduksi perasaan bersalah pada pasangan yang tidak mampu membalas hadiah dengan jumlah yang sama.

Penolakan Valentine

Di sisi lain, ada juga pandangan moralis yang menolak perayaan Hari Valentine karena pandangan agama.

Beberapa kelompok agama menganggap Hari Valentine sebagai perayaan yang terlalu terkait dengan unsur-unsur pagan dan duniawi, dan oleh karena itu tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan spiritual yang diyakini oleh agama tersebut.

Namun demikian, pandangan moralis yang menentang perayaan Hari Valentine juga dapat dilihat sebagai pandangan yang terlalu keras dan konservatif.

Sementara memang benar bahwa penghormatan terhadap cinta dan kasih sayang seharusnya tidak terbatas pada satu hari dalam setahun, Hari Valentine dapat dipandang sebagai kesempatan untuk merayakan hubungan yang kita miliki dengan pasangan, teman, dan keluarga kita.

Beberapa kelompok di Indonesia menganggap perayaan Valentine Day yang terlalu berlebihan dan kurang sesuai dengan norma sosial dan budaya di Indonesia, terutama karena mengandung unsur-unsur yang asumsinya bertentangan dengan ajaran agama dan budaya lokal.

Beberapa hal yang dianggap melanggar norma dan budaya Indonesia dalam perayaan Valentine Day antara lain:

  1. Menghilangkan nilai-nilai agama: Perayaan Valentine Day dianggap sebagai budaya Barat yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan beberapa agama lainnya di Indonesia. Beberapa kelompok agama menganggap bahwa perayaan ini dapat menimbulkan pengaruh negatif pada masyarakat, terutama pada anak-anak dan remaja.
  2. Perilaku tidak sehat: Beberapa perayaan Valentine Day di Indonesia sering kali menampilkan perilaku yang notabene tidak sehat, seperti minum alkohol dan melakukan seks bebas. Hal-hal ini bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama di Indonesia.
  3. Konsumsi berlebihan: Perayaan Valentine Day oleh beberapa orang merupakan momen untuk membeli dan mengonsumsi barang-barang yang berlebihan, terutama barang-barang yang mahal. Hal ini juga bertentangan dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kebijaksanaan dalam mengelola keuangan.
  4. Pengaruh budaya asing: Beberapa kelompok di Indonesia menganggap perayaan Valentine Day sebagai pengaruh budaya asing yang merusak nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. Pada valentine ini semestinya menjadi momen yang lebih cocok untuk memperingati budaya dan tradisi Indonesia daripada perayaan bergaya asing.

Larangan untuk merayakan hari valentine juga dikeluarkan oleh dinas Pendidikan Depok melalui Surat Edaran dengan nomor : 421/960/secret-2023 yang ditukan kepada Pengawas SD dan SMP, Kepala SD negeri/swasta, kepala SMP negeri/swasta dan pimpinan Lembaga nonformal.

Dari hal tersebut kami melakukan Polling Quisioner melalui media social Instagram pada hari sabtu, 18 Februari 2023 dengan jumlah akun yang merespon sebanyak 58 akun Instagram pribadi dengan hasil sebagai berikut :

  1. Sebanyak 6 suara yang memilih masih merayakan;
  2. Sebanyak 35 suara yang memilih nggak juga (tidak merayakan);
  3. Sebanyak 17 suara yang memilih unggu dikasih aja.

(Sumber : Akun Instagram @s.novita127)

(Sumber : Akun Instagram @Ayu Wulandaru)

Perayaan valentine ini biasanya identik dengan memberikan kartu ucapan, bunga, cokelat, atau hadiah lainnya kepada pasangan, teman, atau keluagra.

Banyak toko, restoran dan pusat pembelanjaan menawarkan diskon dan promosi khusus untuk menyambut Valentine day.

Semesta Alam dan Kasih Sayang

Namun, merayakan atau tidak itu menjadi hak setiap individu karena yang utama adalah tetap menebar cinta kasih kepada sesama makhluk bukan hanya kepada manusia.

Itu yang menjadi pengaharapan besar bagi penulis, Pri-keAlam Semestaan. Manusia bukan makhluk satu-satunya dan bukan yang berkuasa dalam alam, ada hak tumbuhan, hak hewan hak sungai, hak laut dan hak dari makhluk lainnya yang harus kita hargai dan berikan pula.

Kesadaran atas kasih sayang terhadap alam semesta yang harus kita asah agar lebih peka dan lebih tajam, yang dari hal tersebut semoga saja dapat memunculkan alam yang lebih baik.

*** (Ika AL)

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai