Pada tahun 1699, sang Sultanah memang mengundurkan diri. Namun, ia mengundurkan diri bukan karena tuntutan itu, melainkan fatwa dari Mekkah yang menegaskan pemerintahan perempuan bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal hubungan Kerajaan Aceh dan para ulama saat itu baik-baik saja. Ia bahkan selama pemerintahannya mendapat bantuan dari para ulama, khususnya Kadli Malikul Adil Syekh Abdurrauf Syiahkuala.
Sejarah
Benteng ini dijadikan sebagai pusat logistik perang sekaligus benteng pertahanan dari serangan musuh yang terletak di atas perbukitan.
Benteng ini merupakan kawah candra di muka para prajurit perempuan yang beranggotakan para janda dari para prajurit yang gugur dalam pertempuran laut. Saat meninggal dunia, jasad Laksamana Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar
Benteng ini adalah bukti bila dahulu masyarakat aceh adalah pejuang sejati yang kisahnya bisa kita jadikan inspirasi.
Jejak Maritim Indonesia Menelusuri jejak Maritim di Jepara pada abad ke-16 hingga abad ke-17 menunjukan...
Tidak banyak informasi yang diketahui dari keberadaan sosok Emiria Soenassa. Tempat dan tanggal lahir bahkan...
Lahir di Havana Kuba; 10 Desember 1902- Meninggal di Havana, Kuba; 27 April 1997. Dianggap...
Oleh: AJ Susmana* Sampai hari ini, kita masih disuguhkan mitos Ratu Pantai Selatan, sering juga...