Dewan Pimpinan Pusat Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini
Sejak peringatan hari kebangkitan nasional pertama, yakni 107 tahun yang lalu, persoalan kaum perempuan masih juga kompleks hingga saat ini.
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Jumlah perempuan buta aksara sekitar 6,5 juta orang, sisanya laki-laki atau 3,5 juta orang. Mayoritas perempuan buta aksara berada pada usia 40 tahun ke atas. Dari data yang dihimpun Kemendiknas angka buta aksara per Desember 2009, sebesar 8,2 juta orang.
Persoalan ini dikarenakan banyaknya perempuan yang tidak punya akses pendidikan dan drop out (DO) atau putus sekolah dari bangku sekolah lantaran tidak ada biaya atau kemiskinan. Di samping itu juga disebabkan faktor budaya patriarki yang memandang rendah peran sosial perempuan.
Kondisi ini sangat timpang dengan mandat UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 berisi tentang hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Tapi, Kebijakan pemerintah yang liberal dalam dunia pendidikan semakin melempar jauh kemampuan rakyat untuk berpendidikan.
Masalah lainnya, banyaknya buruh migran yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) jelas faktor terbesarnya adalah karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang layak bagi kaum perempuan di Indonesia, Hingga perempuan harus keluar negeri untuk memenuhi kebutuhan minimal ekonominya, atau yang lebih miris lagi bahkan hingga memunculkan fenomena sosial berupa praktek prostitusi.
Masalah ekonomi yang mendasari seluruh kondisi di atas adalah dominasi modal asing atas perekonomian nasional, atau yang kita kenal dengan neoliberalisme.
Oleh karena itu, pada momentum Hari Kebangkitan Nasional ini DPP API Kartini menyampaikan pandangan sebagai berikut:
1. Pemerintahan Jokowi-JK harus konsisten menjalankan Trisakti dan mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan dominasi modal asing;
2. Seluruh rakyat Indonesia,laki-laki dan perempuan, bersatu padu dalam semangat kebangkitan nasional, bergotong royong melawàn dominasi imperialisme.
Tak Ada Pembebasan Nasional Tanpa Pembebasan Perempuan! Tak Ada Pembebasan Perempuan Tanpa Pembebasan Nasional!
Jakarta, 20 Mei 2015
Dewan Pimpinan Pusat Aksi Perempuan Indonesia – Kartini
(DPP API KARTINI)
Minaria Christyn Natalia S Diena Mondong
Ketua Umum Sekretaris Jenderal
Terkait
Cerita Perempuan Batulawang, Memperjuangkan Hak Atas Tanah
Resensi Buku: Menghadang Kubilai Khan
Sunat Perempuan, Tradisi Berbalut Agama yang Membahayakan