Mungkin saja nama Carl Benz terkenal sebagai penemu/pencipta mobil yang pertama. Akan tetapi sedikit sekali yang tahu bahwa istrinya lah, Bertha Ringer Benz yang pertama memercayai mobil bikinan suaminya itu. Dia lah yang pertama mengemudikan mobil temuan suaminya. Otomatis dia menjadi pengemudi mobil pertama di dunia.
Bertha-Benz
Siapa hayo yang gak pernah dengar nama Mercedes-Benz? Yup, kalian udah gak asing kan dengan namanya. Mercedes-Benz adalah salah satu merek industri otomotif Jerman. Sebelum terkenal seperti sekarang ini, ada sejarah panjang dari salah satu raksasa otomotif ini.
Adalah Bertha Ringer atau Bertha Benz, lahir di Pforzheim pada 3 Mei 1849 – Meninggal pada 5 Mei 1944, Jerman. Nama lengkapnya ialah Cacillie Bertha Ringer, Bertha berlatarbelakang dari keluarga yang berada pada saat itu di Jerman.
Bertha merupakan seorang technopille (orang yang antusias dengan teknologi), karenanya Bertha banyak menolak lamaran dari para pemuda kaya. Justru lebih memilih seorang Carl Benz yang merupakan seorang teknisi muda pengangguran dengan visi yang kuat di bidang teknologi. Dari sini lah sejarah Mercedes-Benz bermula.
Agustus 1988: Perjalanan Jarak Jauh Pertama Bertha Benz
Pada Agustus tahun 1888, Bertha Benz berkendara dari Mannheim ke Pforzheim bersama kedua putranya dengan Mobil rakitan suaminya, Carl Benz. Beberapa hari kemudian, dia kembali ke Mannheim.
Perjalanan jarak jauh pertama dalam sejarah mobil ini merupakan sebuah keperintisan. Sebagian besar, semuanya nyaris sempurna: hanya ada beberapa masalah teknis kecil di rute perjalanan. Semuanya dapat ia atasi dan hal ini menjadikan Bertha-Benz sebagai mekanis yang pertama.
Mobil Motor Paten Model III yang asli, masih ada sampai sekarang. Mobil ini merupakan mobil Benz tertua yang tersisa di dunia, yang berasal dari tahun 1888.
Keraguan Carl-Benz dan Kenekatan Bertha
Carl Benz adalah teknisi yang luar biasa. Pada tahun 1886, ia mengajukan paten untuk mobilnya – mobil pertama di dunia dan karenanya merupakan sebuah inovasi terbaru era itu. Namun, kecakapan bisnisnya tidak begitu kuat.
Istrinya, Bertha dengan berani dan antusias berdiri di sisinya: dia mendukung suaminya dalam banyak hal. Ia menyadari pentingnya penemuan pada tahap awal dan sangat yakin bahwa itu akan sukses. Satu-satunya hal yang kurang adalah bukti pasti bahwa kendaraan itu andal dan juga bisa menguasai rute jarak jauh.
Bertha Benz memutuskan untuk melakukan test drive yang panjang untuk menyemangati suaminya dan membuktikan kepadanya kemampuan dan keberlanjutan penemuannya. Meskipun tanpa memberitahu sebelumnya. Dia sudah memiliki tujuan untuk perjalanannya: Pforzheim, tempat kelahirannya.
Di awal Agustus, saat liburan sekolah dimulai, tibalah waktunya. Bertha Benz membiarkan putranya Eugen dan Richard masuk ke dalam rencananya. Ibu dan kedua anak laki-lakinya itu dengan hati-hati pergi ke pabrik pagi-pagi sekali. Mereka diam-diam mendorong kendaraan keluar dari bengkel dan hanya menyalakannya setelah jarak yang aman dari rumah.
Dia meninggalkan catatan di meja dapur untuk Carl yang masih tertidur, dengan pesan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke Pforzheim. Namun dia tidak bilang bahwa dia akan melakukan test drive. Carl kemudian mengetahui bahwa mobilnya hilang dan menyadari bahwa orang yang dicintainya tidak bepergian dengan kereta api.
Perjalanan Mendebarkan
Bertha Benz meninggalkan Mannheim sekitar fajar dini hari, dan harus memecahkan banyak masalah di sepanjang perjalanan. Bertha mendemonstrasikan kemampuan teknisnya yang signifikan dalam perjalanan ini. Tanpa tangki bahan bakar dan hanya memiliki persediaan bensin 4,5 liter di karburator, dia harus mencari ligroin. Ligroin adalah pelarut minyak yang dibutuhkan agar mobil bisa berjalan.
Pelarut hanya tersedia di apotek, jadi dia berhenti di Wiesloch di apotek kota untuk membeli bahan bakar. Ketika itu, bahan bakar hanya dapat dibeli di ahli kimia/apoteker, sehingga apotek di Wiesloch menjadi SPBU pertama di dunia.
Dia membersihkan saluran bahan bakar yang tersumbat dengan pin di topinya dan menggunakan garternya sebagai bahan penyekat. Bahkan seorang pandai besi harus membantunya memperbaiki rantai pada satu titik. Rem kayunya lalu rusak, Benz mengunjungi tukang sepatu untuk memasang kulit, maka di situlah tercipta kampas rem pertama di dunia.
Sistem pendingin evaporatif yang digunakan untuk mendinginkan mesin, membuat pasokan air menjadi ancaman besar di sepanjang perjalanan. Ketiganya (Bertha dan anak-anaknya) menambahkan air ke pasokan mereka setiap kali mereka berhenti. Dua persneling mobilnya tidak cukup untuk mengatasi jalanan yang menanjak. Eugen dan Richard harus bergantian mendorong kendaraan ke atas jalan yang curam.
Bertha Benz mencapai Pforzheim setelah senja, kemudian memberi tahu suaminya tentang perjalanannya yang sukses melalui telegram. Dia pun kembali ke Mannheim beberapa hari kemudian.
Keragu-raguan dan kekhawatiran tak akan membawamu ke manapun. Kamu hanya akan tinggal di tempat atau malah mundur tertinggal oleh etos kerja atau upaya-upaya keras orang lain di sekitarmu. Percayalah, kalian itu luar biasa dan kalian akan menelurkan prestasi, inovasi dan menjadikan hal-hal mustahil menjadi mungkin.
Semoga kisah ini dapat menginspirasi 🙂
***(MJ)
Terkait
Mary Jane Fiesta Veloso: Perjalanan Panjang Menuju Pembebasan
Orde Baru dan Depolitisasi Perempuan
Peringatan 16 HAKTP 2024