Oleh: Milla Joesoef
Membasuh aku dengan sastra jendra
Rihlahku menerima mata dari cindera
Tak cedera meski berkalang nanah di luka
Ludah tak mau asal kuhantam di muka
Siapa paduka? Apa itu kuasa?
Mana nalar logika? Renik, jasad dan raga
Apakah jagad? Ada dan tiada
Pada sisa, ku bercanda sepenuh nalar-raga
Tamak aku tak punya, bahkan tak punya mahu
Hanyalah kosong, pada semesta tak berbuntu
Terkait
Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis, Keberanian Melawan KDRT dan Trauma
Resensi Buku: Menghadang Kubilai Khan
Paus Membasuh Kaki Semua Umat di Indonesia, Melangkah dalam Keberagaman dan Kesetaraan