Oleh: Milla Joesoef
Ku ingin menari bersama ceria
Merajut kembali mimpi membina setia
Mendengar tanpa kau ucap aku bersedia
Tertawa berdua ketika mengingat dia
Kita pernah bodoh dungu terperdaya
Memaksakan diri yakin untuk percaya
Sampai tak sadar hati dilanda bahaya
Merintis menempuh kukuh dikerah segala daya
Seraya berjuang untuk tersia-sia kan
Terhempas ke dalamnya jurang yg paling menakutkan
Kehilangan diri takut dan terbunuh
Terhoyong sekian lama jiwa kita sempat lumpuh
Ku mengaku sakit dan ku terima penyembuh
Kudapat rasakan degup kembali bertabuh
Kutahu gemintang kembali satu dalam tubuh
Sejak kau lintangkan harap kembali ku rasa utuh
Menarilah bersamaku mencarilah dalam ragu
Mahsyuk dalam khusyu syair pada ukir penaku
Biasakan dirimu akan perangai dan lakuku
Panik dan cemas serta nakal jemariku
Sedari ku buka celah tuk sapamu
Buka alam pikirku jiwa juga hatiku
Buka satu jendela penyamun dalam bilikku
Aku tlah sedia bersama genapi laju
Ku lihat ada aku di kedalaman tatapmu
Maka kubiarkan kau untuk tak hanya bertamu
Kubiarkan singgah meski masih hadirkan entah
Tanpa pena dan kertas mungkin ku akan lebih lega
Phobia ku pada ruang batas dan sekat
Mungkin kadang buat ku menjauh kala lekat
Betapa pekat nya bias saat kita saling mendekap
Tetapi tetap tak ingin kau hanya didalam senyap
Terkait
Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis, Keberanian Melawan KDRT dan Trauma
Resensi Buku: Menghadang Kubilai Khan
Paus Membasuh Kaki Semua Umat di Indonesia, Melangkah dalam Keberagaman dan Kesetaraan