24 April 2024

Press Release Pendirian Koperasi The Investor 1 April 2023

0Shares

Bina UMKM Perempuan Terdiskriminasi, Koperasi The Investors Didirikan di Hari April Mop

Menghadapi potensi krisis pangan yang diperkirakan akan menjelang, sekumpulan anak muda yang peduli terhadap nasib perempuan yang terdiskriminasi akibat depresi, bullying, trauma, hingga korban kekerasan dalam rumah tangga, bersepakat urun daya dalam membina mereka menjadi pejuang tangguh dalam memproduksi dan mendistribusikan makanan dalam skema bisnis yang di Ojokeos, Bona Indah, Pondok Labu, dan disponsori Bank Rakyat Indonesia, dengan tajuk “Starting A New, Jomblo Style! Cerita Penyintas dalam Kebangkitan”

Selain dilakukan di dunia nyata lewat acara pendirian, momen ini juga diramaikan lewat talkshow di Radio Pelita Kasih 96.30 FM yang terintegrasi pula dengan teknologi metaverse buatan anak bangsa, myriad.town, yang dikembangkan myriad.social dan realitychain. Hadir pula berbagai komunitas seperti Suluh Perempuan, SSI-M20 Sociopreneur Club, hingga IWAPI Cinere yang saling berkolaborasi agar event ini bisa terwujud meriah dengan aksi sosial yang nyata.

“Selama ini perempuan memang sering ditempatkan di kasta lebih rendah dalam manajemen bisnis. Seolah peran mereka terbatas sebagai sekretaris atau resepsionis saja. Itulah yang akhirnya membuat mereka rentan terjebak dalam relasi kuasa dan pelecehan. Padahal urusan makanan, terutama dalam kebudayaan Indonesia, perempuan adalah pemeran utama. Bukan hanya soal keahlian masak, namun juga berhitung bagaimana dengan penghasilan yang minimal, bisa memenuhi kebutuhan nutrisi satu keluarga. Itu sudah dasar bagus dalam manajemen bisnis.” demikian terang Hariadhi, Ketua Dewan Pengawas Koperasi The Investors, sekaligus CEO PT Semoga Segera IPO, yang kini menangani brand konsultan komunikasi dan manajemen, MACS909:REBORN.

Sebagai investor muda yang berperan sebagai Dewan Penasihat sekaligus komisaris PT Semoga Segera IPO,Abdulla Emir menyatakan bahwa peranan perempuan,khususnya dalam bidang bisnis harusnya jauh lebih besar dari yang ada saat ini.”Karena itu saya sangat selektif dalam menanamkan investasi, diperhatikan apakah perusahaan ini punya value yang menghormati potensi perempuan atau tidak. Tidak boleh lagi dijadikan sasaran eksploitasi, mereka harus aktif mengambil keputusan.”

Ia mengungkapkan, keputusan PT Semoga Segera IPO untuk mendahulukan perempuan dalam kepemimpinan membuatnya tertarik untuk ikut berinvestasi. “Awalnya ada komitmen setidaknya 50 persen top management harus perempuan. Kenyataannya malah lebih baik, 2 dari 3 posisi di eksekutif ditempati perempuan. Semangat ini yang kemudian ditularkan ke koperasi, 100 persen pengambil keputusannya adalah perempuan,” tambahnya.

Namun, Emir juga menyadari bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi kaum perempuan,terutama dalam dunia bisnis.”Literasi finansial dan akses ke produk-produk finansial masih sangat kurang dimana menurut riset dari OJK yang melibatkan 14.634 orang dengan metode multistage random sampling pada bulan Juli hingga September 2022 di 76 kota/kabupaten yang tersebar di 34 provinsi, sebanyak 50,33% perempuan memiliki literasi keuangan yang baik.Walaupun lebih unggul dari laki-laki yang hanya sebesar 49,05%,tetapi saya merasa angka ini masih harus ditingkatkan lagi,” ujarnya dengan penuh semangat.

Untuk bisa memecahkan masalah tersebut, digunakan strategi urunan, pendekatan teknologi,dan pembinaan komunitas,sehingga diharapkan impactnya bisa dirasakan lebih besar.

“Bagi kami di Suluh Perempuan, meyakini bahwa perjuangan perempuan tak bisa hanya dilakukan oleh satu dua orang atau organisasi akan tetapi membutuhkan kolaborasi atau kerja-kerja bersama dan itu tak hanya kaum perempuan semata namun juga seluruh unsur masyarakat di dalamnya dan kami menyambut baik serta sepakat dengan apa yang menjadi misi utama project ini selama ada follow up yang kongkrit terkait program pemberdayaan korban,” ungkap Milla Nabilah, Community Manager PT Semoga Segera IPO yang juga aktif menjadi Wasekjen Suluh Perempuan.

Terkait penggunaan teknologi, Jean-Daniel Gauthier, CEO myriad.social, memberikan pendapat bahwa apps sederhana dan umum sebenarnya bisa saja mengefisienkan kerja perempuan dalam mengelola bisnis.

“Sejarah awalnya teknologi informasi yang kita nikmati sekarang dibangun oleh perempuan-perempuan tangguh, namun kemudian harus disesuaikan untuk bisa melayani keperluan laki-laki yang mendominasi dunia kerja. Sekarang hal tersebut harusnya dilenyapkan, banyak apps sederhana yang bisa digunakan untuk memberdayakan siapapun yang menggunakannya. Literasi digital sangat penting saat ini, tidak boleh ada yang kesulitan mengaksesnya,” ungkap Danny, panggilan akrabnya.

Selain penggunaan teknologi sederhana, blockchain sebenarnya juga potensial untuk memudahkan kerja mereka dalam memasarkan produk dan menghimpun dana, karena prinsip kerja urun daya dalam blockchain sangat sesuai dengan budaya perempuan Indonesia yang juga senang mengerjakan banyak hal secara kolektif.

“Myriad.social menyediakan akses permodalan dengan menyediakan media sosial yang bisa mendatangkan fundraising. Selain itu metaverse yang kita kembangkan juga potensial digunakan sebagai tempat berjualan,” ungkap Hariadhi, yang juga menjadi Business Development Manager di myriad.social.

Imbaniasih, Ketua Umum The Investors, menyatakan bahwa urun daya memang merupakann ciri khas perempuan. Karena itulah ia menyetujui niat baik ini dan mengambil tawaran kepercayaan sebagai Ketua Umum.

“Budaya urunan perempuan dalam mendistribusi pangan memang sudah mendarah daging, sehingga akhirnya diterapkan pula saat mereka menjalankan bisnis UMKM. Untuk bisa membangun sistem yang sesuai dengan spirit seperti ini, maka harus ada empati humanis secara natural, mereka selain menolong dirinya, juga keluarga dan orang di sekitarnya. Tidak bisa egois hanya sibuk dengan kepentingan sendiri,” ungkapnya.

Pembinaan terhadap UMKM ini tidak hanya berkisar pemberian motivasi dan inspirasi, seperti selama ini banyak dilakukan. Namun hal-hal mendasar dalam bisnis, seperti perhitungan keuangan, strategi marketing, desain kemasan, perizinan dan legalitas, hingga mendatangkan investor pada saat bisnisnya memang sudah sehat dan punya peluang berkembang.

“UMKM harus diakui selalu menjadi juara saat krisis, itu juga terbukti saat pandemi. Walau tidak high speed, tapi tetap bergerak. Koperasi The Investors membantu UMKM yang tergabung agar pengelolaannya bisa lebih baik lagi, mulai dari manajemen bisnis, diberikan bantuan modal, pendampingan marketing dan branding, legalitas, sampai dicarikan investor. Itulah mengapa namanya The Investors,” ungkap Christina Yenny Andriany, CMO PT Semoga Segera IPO sekaligus inisiator komunitas Ibu Tunggal Bergerak.

Beberapa anggota koperasi The Investors sudah memperlihatkan potensinya untuk berkembang meskipun mendapat tekanan dari masyarakat, seperti katering Bu Finni yang diselamatkan dari perundungan selama 5 tahun di lingkungan rumah susun, kini bisa menyuplai untuk meeting Board of Director BUMN dan perusahaan media, atau Bu Muslimah yang dengan upaya kerasnya lolos dari trauma kekerasan dalam rumah tangga dan kini memasok kebutuhan ekspor keripik singkong Canthir ke Eropa.

“Aktivitas ekspor sangat penting untuk memajukan perekonomian suatu negara. Kita berharap dari 83 ribu desa dan kelurahan di Indonesia masing-masing dapat menghasilkan setidaknya satu produk ekspor. Ini cara yang paling mungkin untuk mengangkat ekspor Indonesia yang saat ini hanya di urutan kelima di bawah negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Memang tahun 2022 ekspor Indonesia sudah mencapai rekor US$ 292 miliar, namun tetap saja masih di bawah Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Thailand di Asia Kalau kita mau bekerjasama dan sama-sama bekerja, maka harapan kita agar ekspor Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara kiranya dapat segera terwujud,” komentar Eks Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina, Jonny Sinaga yang juga terlibat sebagai Dewan Penasihat koperasi ini.

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai