Seluruh ruas jalan di Caracas, Ibukota Venezuela dipenuhi dengan foto kandidat presiden Nicolas Maduro. Salah satu tulisan yang unik tertulis “Chaves & Maduro Siempre” yang berarti “Chaves dan Maduro selamanya”. Ketokohan Chaves sebagai indikator penting dalam pemerintahan Maduro. Pemerintahannya sangat bisa “survive” ditengah embargo oleh Amerika Serikat. Sebagai negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, Venezuela adalah negara yang tetap bertahan ditengah gempuran gurita imperialisme.
Dalam perhelatan elektoral 28 Juli 2024, negara Venezuela telah mengundang lebih dari 800 peserta dan kurang lebih 100 negara dari berbagai partai dan organisasi yang terafiliasi dengan gerakan kiri dunia sebagai pengamat pemilu di Venezuela, diantaranya; Afrika Selatan, Kenya, Uganda, Rusia, Spanyol, Argentina, Ekuador, Elsavador, Republik Dominika, Puerto Rico, Indonesia, Belgia, Peru, Korea Selatan, India, Serbia, Bangladesh, China, Afrika Barat dan lain-lain.
Nicolas Maduro menemui para delegasi atau tamu negara untuk pemilu. Dalam pidatonya Ia menegaskan bahwa revolusi Bolivarian adalah untuk rakyat Venezuela dan kemerdekaan tanah air Venezuela. Maduro mengatakan bahwa ia bangga menjadi orang Venezuela, dan bersiap untuk menjemput kemenangan bagi Venezuela. Nicolas Maduro juga menegaskan untuk konsisten melawan oligarki, membawa kebebasan bagi perempuan dan laki-laki di tanah air. Dia juga mengatakan bahwa “oligarki tidak akan membawa kesejahteraan. Pun, bagi Nicolas, Amerika Serikat adalah imperialisme.
Untuk diketahui, Maduro pernah menjadi pemimpin termuda di usia 26 tahun, Ia bergabung dengan organisasi Buruh di Venezuela. Nicolas Maduro adalah kandidat terkuat dalam pemilu saat ini, ia sangat berapi-api dalam setiap kampanye ke rakyat Venezuela. Bukan hanya itu, pikiran Maduro sangat mengagitasi dan penuh subtansi. Dalam observasi yang dilakukan, Maduro memiliki loyalis yang sangat konsisten dan Solid. Rakyat Venezuela sangat menaruh kepercayaan besar terhadap Nicholas Maduro.
Pemilu, Demokrasi dan Harapan Rakyat
Tanggal 28 Juli 2024, Negara Venezuela resmi melakukan pemilihan presiden. Sejak pukul lima pagi (waktu Venezuela) rakyat sudah bersiap-bersiap ke lokasi pemilihan. Situasi di Venezuela, benar-benar aman terkendali dalam proses pemilihan presiden. Saya mengunjungi beberapa lokasi pemilihan dan melihat langsung proses pemilihan di Venezuela. Proses pemilihan di negara ini, sangat sederhana tetapi canggih.
Pertama pemilih akan masuk ke ruangan tempat pemilihan dan mereka menggunakan sidik jari, kemudian mereka memilih kandidat lewat layar computer yang tersedia. Alat ini yang akan merekam semua proses pemilihan kandidat sebagai bukti bahwa mereka telah memilih. Ada sebuah kertas putih yang diambil dari printer otomatis komputer, kemudian diisi dalam sebuah kotak, lalu mereka melakukan cap jari sebagai tanda bahwa mereka telah memilih.
Saya mengamati pemilu ini berjalan penuh semarak. Saya bahkan sama sekali tidak mendengar soal politik uang seperti yang kerap terjadi di negara Indonesia. Bahkan, komposisi petugas pemilihan presiden, hanya lima orang yang berada di dalam ruangan, sebagai petugas yang mengurusi teknis pemilihan presiden. Saya mengamati juga terdapat beberapa petugas dari partai yang datang untuk sekedar memantau. Artinya, ini sebuah pengelolaan pemerintahan yang sangat bertanggung jawab. Saya bisa menyimpulkan bahwa cost politik sangat rendah, dibandingkan negara Indonesia.
Pada pukul dua belas siang (waktu Venezuela) saya mendapatkan informasi resmi, bahwa Maduro memiliki suara yang mencapai 55%, diikuti Edmundo Gonzales 44%. Orang-orang bersorak di setiap jalan di Caracas, merayakan perolehan suara sementara tersebut. Mereka minum kopi dan berteriak “ini untuk demokrasi, Nicolas Maduro Menang.”
Kemenangan Maduro
Ketika menuju lokasi kampanye, saya melihat sebuah sekolah kedokteran ELAM, Sekolah Kedokteran di Caracas, Venezuela, salah satu sekolah kedokteran di Amerika Latin. Ini sekolah gratis yang disiapkan Venezuela untuk rakyatnya. Mereka juga memiliki layanan Kesehatan gratis. Seperti diketahui, negara sosialis ini, banyak memberikan layanan yang setara untuk semua orang tanpa terkecuali. Inilah yang akan terus dipertahankan Maduro, ditengah embargo yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Maduro, dalam pidatonya menyebutkan bahwa “Kiri akan menang, Venezuela akan menang, Bolivarian akan menang.” Maduro, memiliki lawan politik Bernama Edmundo Gonzales, kandidat yang merupakan oposisi yang di back up Amerika Serikat. Apakah ini ancaman, tentu. Tapi Maduro tidak pernah mundur dengan segala kekuatan yang ia punya, terutama kekuatan rakyat. Berjam-jam Maduro berpidato di Caracas, Ibukota Venezuela dan puluhan ribu rakyat Venezuela berdiri berjam-jam mendengar pidatonya. Mereka menari, bersorak, dan begitu terpimpin dalam proses kampanye. Maduro mengatakan, Ia akan terus mempertahankan Bolivarian sebagai tanah air milik rakyat dan akan terus melawan imperialisme.
Pada tanggal 28 juli kemarin, pengumuman resmi disampaikan bahwa Maduro menang atas rival politiknya, Edmundo Gonzales. Maduro memiliki perolehan suara 51.20% dan Edmundo Gonzales 44.02%. Ini bukan saja kemenangan Maduro, tetapi kemenangan rakyat Venezuela, kemenangan sosialisme, kemenangan kita semua yang menginginkan peradaban tanpa penindasan secara ekonomi, sosial, maupun politik.
Selamat Maduro, selamat kepada rakyat Venezuela. Panjang umur sosialisme!
Fen Budiman
Sekjen Suluh Perempuan, pengamat Internasional Pemilu Venezuela
Terkait
6 Keunggulan Swedia sebagai Negara Sosial Demokrasi
Jelang Konferensi Anti Fasisme, Perempuan Venezuela: Kami Anti Fasisme!
Perempuan Kuba Berpartisipasi Dalam Semua Bidang: Politik, Ekonomi dan Sosial