Sebagai bagian dari negara-negara Skandinavian, Swedia merupakan negara yang sering menjadi rujukan bagi pengamat kebijakan di seluruh dunia. Swedia menerapkan sistem negara sosial demokratik (social democratic state). Sistem ini memungkinkan negara untuk menjamin kesejahteraan warganya tanpa melihat latar belakang sosial, ekonomi, atau etnis. Melalui kebijakan-kebijakan yang bersifat inklusif, Swedia memastikan bahwa setiap orang, tanpa kecuali, mendapatkan hak-hak dasar yang mereka butuhkan untuk hidup layak.
Kesehatan Universal
Salah satu pilar utama dari sosial demokratik Swedia adalah sistem layanan kesehatan universal. Universal berarti bahwa setiap warga negara, terlepas dari status ekonomi atau sosial mereka, memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas tanpa harus membayar mahal.
Layanan kesehatan merupakan bagian dari perlindungan sosial di Swedia, dengan sebagian besar pembiayaan berbasis pajak. Tujuannya adalah untuk menyediakan kesehatan dan perawatan yang baik secara setara. Tanggung jawab utama untuk pembiayaan, pengorganisasian, dan penyediaan perawatan kesehatan didelegasikan kepada 21 wilayah. Tanggung jawab 290 kotamadya meliputi pembiayaan, pengorganisasian, dan penyediaan perawatan kesehatan di perumahan biasa dan khusus untuk orang lanjut usia dan orang dengan gangguan fungsional, serta perawatan kesehatan di sekolah. Kementerian Kesehatan dan Sosial, dengan dukungan dari lembaga pemerintah nasional, bertanggung jawab atas kebijakan perawatan kesehatan secara keseluruhan dan pengawasan tingkat tinggi.
Pajak yang diberlakukan di sini adalah pajak progresif, yakni pajak yang lebih tinggi bagi golongan berpenghasilan tinggi, sehingga mampu memberikan subsidi bagi yang membutuhkan. Kebijakan ini memastikan bahwa kesehatan adalah hak asasi yang dilindungi negara, bukan barang mewah yang hanya bisa dinikmati segelintir orang.
Pendidikan Gratis
Sekolah memiliki tugas penting untuk membuat siswa menyadari nilai-nilai fundamental yang menjadi dasar masyarakat Swedia: penghargaan akan nilai hidup manusia, kebebasan dan integritas individu. Nilai yang sama bagi semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama atau latar belakang sosial, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dan solidaritas dengan yang lemah dan rentan
Swedia menyediakan pendidikan gratis bukan hanya sampai jenjang sekolah menengah atas saja, bahkan hingga ke tingkat universitas bagi semua warganya. Sistem ini menciptakan kesempatan yang setara bagi setiap individu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan mengembangkan potensi mereka.
Dengan demikian, pendidikan tidak hanya menjadi alat mobilitas sosial, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil, merata dan memperoleh hak pendidikan yang berkualitas.
Sistem Jaminan Sosial
Swedia memiliki sistem asuransi sosial untuk menyediakan keamanan finansial selama berbagai tahap kehidupan. Melalui kebijakan kesejahteraan sosial yang kuat, negara juga memberikan tunjangan pengangguran, subsidi perumahan, dan jaminan hari tua bagi seluruh warga negara, sehingga tidak perlu lagi ada warga negara yang perlu mengkhawatirkan nasibnya di kemudian hari.
Sistem ini mencakup tunjangan asuransi sosial bagi keluarga, anak-anak, penyandang disabilitas, kompensasi untuk cuti sakit atau perawatan anak. Sistem ini didanai publik melalui pajak dan iuran.
Försäkringskassan adalah badan pemerintah yang mengelola sistem asuransi sosial di Swedia. Lembaga tersebut menentukan siapa yang memenuhi syarat dan besaran jumlahnya untuk menerbitkan pembayaran asuransi sosial sesuai dengan peraturan dan ketentuan negara. Sementara itu, Badan Pensiun Swedia (Pensionsmyndigheten) mengelola pensiun publik nasional.
Sistem jaminan sosial ini memastikan bahwa tidak ada warga yang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem atau terpinggirkan hanya karena kehilangan pekerjaan atau kesulitan ekonomi sementara. Negara juga memberikan bantuan finansial untuk anak-anak dan keluarga, memastikan bahwa setiap anak memiliki akses terhadap makanan, pendidikan, dan lingkungan yang aman.
Kebijakan Pasar Tenaga Kerja yang Inklusif
Di Swedia, negara juga aktif terlibat dalam pasar tenaga kerja untuk memastikan keseimbangan antara kebutuhan bisnis dan kesejahteraan pekerja. Terdapat berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, seperti cuti hamil dan melahirkan yang lama dan dapat dibagi antara kedua orang tua, baik itu bagi sang ibu maupun sang ayah.
Selain itu, negara menyediakan program pelatihan kerja dan re-skilling bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau ingin beralih profesi untuk memastikan mereka siap bekerja di ladang pekerjaan yang baru. Sistem ini memastikan semua warganya dapat tetap produktif dalam ekonomi modern.
Akses Terhadap Perumahan
Negeri ini pun menerapkan kebijakan perumahan yang memastikan bahwa setiap warga memiliki akses ke hunian yang layak dan terjangkau. Karena Swedia memiliki sistem sewa yang bertujuan menjaga harga perumahan agar tidak melambung tinggi. Maka dari pada itu, baik pekerja kelas menengah maupun rendah tetap dapat tinggal di kota-kota besar tanpa harus khawatir akan biaya hidup yang terlalu tinggi. Dapat dipastikan bahwa tak satu golongan pun ditinggalkan dalam pembangunan dan kemajuan negeri ini.
Apresiasi Akan Keberagaman
Meskipun Swedia memiliki sejarah sebagai negara homogen, penerapan sosialisme demokratik telah memperluas ruang bagi keberagaman etnis, budaya, dan agama. Negara memberikan perlindungan terhadap hak-hak minoritas, mereka-mereka yang termarjinalkan, termasuk pengungsi dan migran, dengan memastikan mereka mendapatkan akses yang sama terhadap layanan publik. Ini adalah salah satu contoh bagaimana negara menghormati martabat semua individu, terlepas dari latar belakang mereka.
Melalui implementasi sistem sosial demokratik, Swedia telah membuktikan bahwa negara mampu berperan aktif dalam memastikan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh warganya. Sistem ini tidak hanya memberikan perlindungan terhadap kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan setara. Dengan menjamin hak-hak ini tanpa melihat latar belakang apapun, Swedia menjadi contoh bagi banyak negara lain yang ingin mewujudkan demokratisasi sosial dalam kehidupan bernegara.
Mila Nabilah
Terkait
Jelang Konferensi Anti Fasisme, Perempuan Venezuela: Kami Anti Fasisme!
Venezuela Galang Pemilu Anti Imperialis
Perempuan Kuba Berpartisipasi Dalam Semua Bidang: Politik, Ekonomi dan Sosial