“Saya betul-betul memimpikan Indonesia yang anak bangsanya semua merdeka khususnya dari kekerasan seksual,” ujar Myra Diarsi. Myra mengungkapkan bahwa pada ruang jumpa tersebut, dirinya merasa sedikit emosional. Dalam perhelatan yang diinisiasi oleh Kementerian PPPA, IDN Times dan Yayasan Kalyana Shira itu ia menyampaikan bahwa ia sudah mengurusi perihal kekerasan seksual sejak tahun 1984 dan menyampaikan rasa marah dan kecewanya pada peristiwa perkosaan perempuan Tionghoa di tahun 1998.
Berita
Ternate – Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Suluh Perempuan Kota Ternate menyelenggarakan acara...
Suluh Perempuan bekerjasama dengan PT. KAI Logistik sukses menyelenggarakan ‘Diskusi Publik dan Workshop Kewirausahaan Perempuan’...
Feminisme pada dasarnya adalah gerakan melawan dominasi. Adalah feminis jika menuntut diakhirinya apartheid Israel dan pendudukan tanah Palestina. Feminisme adalah gerakan melawan kekerasan. Adalah tindakan feminis jika mengecam kebiadaban, tidak peduli seberapa besar kejahatan yang mendorongnya. Untuk menentang dominasi dan kekerasan, kaum feminis – bukan sebagai perempuan atau ibu, orang Israel atau Palestina – harus menuntut gencatan senjata segera dan diakhirinya pengepungan, embargo senjata dari negara-negara Barat, dan pelaksanaan operasi kemanusiaan besar-besaran di Gaza.
Jakarta – Sebanyak 61 orang anggota Serikat Tani Nelayan (STN) Jambi sedang melakukan aksi dan...
Pada hari Sabtu, 2 September 2023, GKPS memperingati hari Jubileum 120 tahun Injil datang di...
Jakarta – Hari ini kami sedih dan menangis mendengar kabar duka. Telah berpulang ke Rahmatullah...
Pandeglang — Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pandeglang menunda vonis Sidang Tuntutan dengan Perkara Nomor 71/Pid.Sus/2923/PN...
Kekerasan Suami-Istri So Kasander Dan Metty Kapantow Penyiksaan yang dilakukan oleh majikan Siti Khotimah, suami-istri...
“Saya setuju kalau RUU PPRT segera disahkan. Karena dengan adanya undang-undang tu PRT jadi terlindungi....