Oleh : Ayu Wulandaru
Profil
Ike Ciptorini meyakini bahwa peran perempuan sangatlah besar di dunia. Berbekal dari pendidikannya Ike memberdayakan puluhan perempuan di sekitarnya, mari simak kisahnya!
Ike Ciptorini adalah seorang perempuan kelahiran Pemalang 6 Juni 1989.
Ibu dari dua anak ini menempuh pendidikan S1 dengan jurusan Pendidikan Matematika di STKIP Kusuma Negara Jakarta. Lalu memperoleh gelar Megister Pendidikan MIPA di Universitas Indaprasta PGRI Jakarta.
Ike menaruh minat yang tinggi di dunia pendidikan. Ike besar bersama 4 saudara perempuannya, karena ajaran Bapaknya yang membekali anak-anaknya untuk memiliki keberanian bermimpi, tekadnya kuat hingga hari ini.
Tentang Mengajar
Pengalaman mengajar Ike dimulai pada tahun 2009 saat itu iya bekerja sebagi guru di salah satu tempat les ternama. Lalu pada tahun 2012 menjadi guru di suatu sekolah menengah pertama. Pada tahun 2015 kembali mengajar di lembaga les, dan pada tahun 2016 menjadi waka bidang kurikulum SMK Al-Amin.
Setelah Ia menikah, karena komitmen bersama pasangan Ike pun mengurungkan cita-citanya untuk menjadi guru. Tujuannya adalah supaya bisa fokus mengurus anak di rumah. Karena minat tingginya di bidang pendidikan Ia memutuskan untuk tetap mengajar dengan membuka bimbingan belajar (bimbel).
Pada saat itu Ia memilih untuk bermitra dengan salah lembaga les baca bernama Ahe (Anak Hebat). Bertempat di kediamanannya Ia pun memulai pengalaman mengajar bimbelnya sendiri, diawali dengan 1-2 siswa. Perempuan hebat ini mengajar sambil momong anak pertamanya, Rumaisha Al-Khonsa.
Perjalanan mengajar di bimbel rumahnya juga dilalui bersamaan saat Ia hamil anak keduanya. Beberapa waktu berlalu, hingga telah lahir anak kedua bernama Hafsah Aulia. Saat ini Ike telah memiliki 5 cabang bimbel di daerah Karawang.
Dan memiliki siswa lebih dari 400 siswa dan telah memberdayakan 23 orang perempuan disekitarnya baik yang masih muda sekaligus masih sebagai mahasiswa dan perempuan-perempuan yang telah berkeluarga.
Mendirikan Yayasan
Pada tahun 2021 Ike bersama dengan suaminya sepakat untuk membuka yayasan pendidikan Aulia Global School (AGS) yang merupakan sekolah setingkat TK dan Paud. AGS menggunakan sistem bilingual dan penguatan karakter di bidang social dan sains, AGS memiliki visi agar pendidikan dengan sistem yang bagus dapat dijangkau oleh siapapun. Kemitraan AGS dibuka untuk siapapun, dengan biaya yang terjangkau.
Tujuannya adalah agar sistem tersebut tersebar luas, hingga saat ini AGS telah tersebar di berbagai daerah seperti: Cirebon, Majalengka, Brebes, Bekasi, hingga Bangka Belitung. Dan tahun 2023 AGS melebarkan lagi sayapnya menambah sekolah setingkat SD.
Dalam perjalanannya, Ike selalu ditemani oleh suaminya.
Suaminya turut membentuk sistem kurikulum AGS, membuat pelatihan, dan menciptakan aplikasi untuk memudahkan administrasi di lembaga tersebut.
Ike Ciptorini adalah sosok perempuan yang layak dijadikan contoh dimana perempuan dapat menjadi seorang Ibu, istri, dan seorang perempuan yang memandang cerah masa depannya, dengan keberanian dan kesungguhan, cita-cita mulia dapat dicapai.
Pendidikan menjadi tonggak keberhasilan peradaban, menurutnya peran perempuan sangatlah besar karena guru pertama seorang anak adalah ibunya. Wanita harus berkarya, dan berdaya, salam setara!
Terkait
Bincang SuPer: Retno Kustiyah Aktivis Anti Bullying
Apa Sih Isi RUU-PPRT?
Yacko: Dosen, Rapper dan Artivist