Adonara – Menyambut momentum hari perempuan Internasional beberapa organisasi dan komunitas pemuda di Flores Timur yakni PEMBARU FLORES Timur, SULUH PEREMPUAN, Mawar Merona dan Lapak Putri Pak Tani melaksanakan kegiatan diskusi publik.
Diskusi Publik
Diskusi publik ini mengambil tema “Sejarah hari perempuan internasional serta pentingnya keterlibatan perempuan dalam perjuangan bersama masyarakat” di laksanakan di desa Kimakamak, Adonara Flores Timur pada hari Rabu 8 Maret 2023.
Kegiatan diskusi publik ini menghadirkan tiga narasumber yakni, Nisya Tukan dari komunitas Mawar Merona, Patrisialamabahi Lama Bahi atau lebih dikenal dengan Srikandi Merah dari organisasi SULUH PEREMPUAN dan Fitriah Dahlan dari Lapak Putri Pak Tani dan dimoderatori oleh Eny Narek.
Sebagai seorang aktivis perempuan Nisya Tukan mengatakan,
“Momentum hari perempuan harusnya bisa menjadi suatu momentum perlawanan bagi kaum perempuan di tengah berbagai penindasan yang di alami oleh kaum perempuan di berbagai sektor ekonomi, politik, dan kebudayaan.”
Nisya Tukan juga menjelaskan bagaimana pentingnya organisasi perempuan sebagai suatu wadah perlawanan yang terus mengkampanyekan berbagai problem yang di alami oleh rakyat khususnya kaum perempuan itu sendiri.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Nisya Tukan, Srikandi Merah dari organisasi Suluh Perempuan menjelaskan soal situasi perempuan hari ini yang terus berada dalam suatu problem mendasar yang penyebabnya yaitu oleh eksisnya sistem feodal patriarkal yang terus langgeng dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Sistem patriarki yang kemudian menempatkan perempuan sebagai manusia nomor dua dalam kelas sosial masyarakat menyebabkan banyak sekali perempuan yang terdiskriminasi dalam kehidupan sosial,” tuturnya.
Problem Perempuan, Problem Kita Bersama
Ia juga menambahkan bahwa problem perempuan bukan hanya menjadi problem perempuan itu sendiri tetapi menjadi problem bersama masyarakat tertindas di berbagai sektor, sehingga pentingnya solidaritas setiap elemen rakyat untuk melancarkan perjuangan bersama.
Sebagai seorang pegiat ekonomi kreatif dari komunitas Lapak Putri Pak Tani, Fitria Dahlan menjelaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam membangun ekonomi kreatif untuk melawan suatu dogma yang mengatakan tugas perempuan hanya sebatas ranah domestik.
Fitri juga menjelaskan diskusi ini harusnya bisa menjadi suatu kegiatan yang intens di lakukan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat bukan hanya kaum perempuan tapi seluruh elemen masyarakat sehingga bisa menjadi pemahaman bersama.
Ia juga menambahkan bahwa pentingnya kolaborasi setiap organisasi masyarakat dalam mendukung kemajuan bersama khususnya pembangunan ekonomi kreatif secara kolektif.
Sekertaris Desa Kimakamak menyampaikan apresiasi luar biasa untuk kegiatan ini, “Terimakasih sudah hadir di sini, saya percaya bahwa kegiatan hari ini membawa dampak baik bagi kemajuan lewotanah Kimakamak” pungkasnya.
PKK desa juga membuka diri untuk kemudian bersinergi dan berkolaborasi untuk membuat program bersama-sama sebagai output dari kegiatan ini.
(*) Patricia
Terkait
79 Tahun Merdeka: Puan, Stop Sandera RUU PPRT
Tepatilah Janji, Film sebagai Media Sosialisasi Pilkada 2024
Ultah ke-30, AJI Tetap Melawan di Tengah Disrupsi Media dan Menguatnya Otoritarianisme