11 Desember 2024

Everything Everywhere All at Once: Resensi Film

0Shares

Sinopsis Film

Seandainya bisa, Evelyn Quan Wang (Michelle Yeoh) mungkin berharap ada beberapa duplikasi dirinya untuk menyelesaikan beberapa hal sekaligus.

Di tempat yang berbeda di waktu yang bersamaan. Seperti hari itu, Evelyn harus bergerak kesana kemari dengan gesit untuk menangani beberapa masalah dalam waktu yang bersamaan. Tenggelam diantara tumpukan nota. Internal Revenue Service (IRS) sedang mengaudit laporan pajak usaha binatu yang dikelola bersama suaminya, Waymond Wang (Ke Huy Quan).

Sementara tiap sebentar suaminya berusaha menyela untuk membicarakan persoalan mereka berdua. Putrinya, Joy (Stephanie Hsu) pun terus menerus menuntut jawaban keputusan ibunya atas keinginannya untuk memperkenalkan kekasihnya, Becky pada Gong Gong (James Hong), kakeknya, ayah Evelyn.

Evelyn berpindah dengan cepat dari tumpukan nota di meja ke dapur untuk mengolah mie, yang disiapkan untuk makan mereka bertiga, selain Becky karena datang diluar perhitungan. Sementara matamya yang tajam bisa melihat ada sepatu masuk dalam mesin cuci, lalu dengan cepat mengeluarkannya sambil mengingatkan bahwa sepatu tidak boleh sama sekali masuk mesin cuci.

Sedetik kemudian matanya menangkap pelanggan yang datang untuk mengambil cucian, sembari memanggil suaminya yang berada di lantai atas untuk memeriksa kerusakan di salah satu mesin cuci.

Dengan Joy yang terus membuntuti untuk menanyakan hal yang sama. Diantara pelanggan, cucian dan Joy, Gong Gong turun dari lantai atas dan menanyakan makanannya.

Evelyn menyambut ayahnya dan memutuskan untuk tidak memberitahu perihal hubungan Joy dan Becky karena khawatir pada kesehatan jantung ayahnya setelah lelah menjalani penerbangan dari China.

Hal ini membuat Joy merasa gusar karena ingin berterus terang pada kakeknya bahwa ia menjalani hubungan spesial dengan Becky.

Bagi Evelyn, lebih penting memperhatikan pola makan dan kesehatan Joy serta ayahnya ketimbang mengkhawatirkan persoalan Joy yang pacaran dengan she (perempuan), Becky.

Hingga saatnya Evelyn harus menemui auditor pajak, Deirdre Beaubeirdre (Jamie Lee Curtis) di kantornya. Bersama suami dan ayahnya yang duduk di kursi roda, mereka bertemu Deirdre yang mejanya penuh dengan tumpukan nota.

Deirdre segera menunjukkan nota yang bermasalah dan meminta penjelasan pada Evelyn. Waymond mencoba menjelaskan sehalus mungkin, bahkan ia juga membawakan kue kering untuk melunakkan hati Deirdre. Tindakan yang dianggap konyol oleh Evelyn.

Saat memperhatikan Deirdre berbicara, tanpa diduga Evelyn mengalami transformasi karena ditarik Alpha Waymond ke universe lain.

Alpha Waymond adalah Waymond dalam multiverse. Alpha Waymond kemudian mencoba menjelaskan ke Evelyn mengenai keberadaan multiverse atau dimensi lain.

Sambil menjelaskan, Alpha Waymond juga meminta bantuan Evelyn untuk menyelamatkan dimensi dari ancaman Jobu Tupaki yang berniat menghabisi seluruh universe.

Dalam kebingungannya, Evelyn berpindah-pindah dimensi antara Waymond dan Alpha Waymond.

Alpha Waymond kemudian memberi tahu bagaimana caranya agar Evelyn dapat berpindah dimensi serta melakukan koneksi kepada dirinya di universe lain.

Evelyn dipaksa beradaptasi dengan transformasi dimensinya. Setelah mampu menguasai cara bertransformasi, Evelyn menjelajahi universe lain dan bertemu dengan varian dirinya.

Hal ini menjadi salah satu cara untuk mengalahkan Jobu Tupaki. Melihat dirinya kembali di masa lalu, masa kecil, saat berlatih kungfu dan masa menjadi artis terkenal sebelum bertemu dengan suaminya.

Juga saat memutuskan untuk menikah dengan Waymond dengan resiko dibuang oleh keluarganya, terutama peringatan keras dari ayahnya.

Hingga akhirnya bersama Jobu Tupaki, bertransformasi menjadi dua buah bongkah batu besar yang hanya diam sambil memandang hamparan pasir terbentang hingga jauh.

Menyabet 7 Piala Oscar

Merasa nyaman dengan kediamannya. Everything Everywhere All at Once dinobatkan sebagai juara umum Piala Oscar 2023 dengan menyabet 7 piala, termasuk kategori utama Best Picture. (Invision/AP/Chris Pizzello).

Bisa dibilang, Everything Everywhere All at Once mendominasi Academy Awards ke-95 atau Piala Oscar 2023 yang digelar di Dolby Theatre, Los Angeles, Minggu, 12 Maret waktu setempat.

Film tersebut berhasil membawa pulang penghargaan terbanyak dengan tujuh piala dari total 11 nominasi, termasuk Best Picture yang menjadi kategori paling bergengsi.EEAAO juga meraih piala untuk kategori lain, yaitu Best Editing dan Best Original Screenplay.

Tiga aktor yang membintangi film tersebut turut berkontribusi, seperti Jamie Lee Curtis untuk Best Supporting Actress dan Ke Huy Quan untuk kategori Best Supporting Actor.

Bahkan Michelle Yeoh menjadi perempuan Asia pertama yang meraih Best Actress Oscar. Artis laga ini berhasil unggul dari nominasi lainnya, seperti Cate Blanchett, Michelle Williams, Ana de Armas, dan Andrea Riseborough.Sementara itu, The Daniels, Daniel Kwan dan Daniel Scheinert, sukses membawa pulang piala Best Director.

Mereka merupakan duo sutradara ketiga sepanjang sejarah yang berhasil meraih penghargaan Best Director Oscar. Keberhasilan tersebut mengukuhkan Everything Everywhere All at Once sebagai film dengan pemenang Piala Oscar terbanyak tahun ini.

Film Everything Everywhere All at Once mengalami kejayaan selama musim penghargaan tahun ini. Beberapa minggu sebelumnya, film tersebut juga berhasil membawa pulang empat piala SAG Awards dan mencetak sejarah dalam ajang tersebut.

Film garapan A24 itu juga menyapu bersih Film Independent Spirit Awards dengan capaian tujuh piala dari total delapan nominasi yang didapat.Dirilis pertama kali pada 25 Maret 2022 di Amerika Serikat dan tayang di HBO.

Disutradarai oleh Daniel Kwan dan Daniel Scheinert, film Everything Everywhere All At Once mampu menghasilkan karya yang menyaingi film-film dengan biaya produksi yang mahal menggunakan alat yang terbatas.

Bahkan meraih rating sebesar 8/10 di laman resmi IMDb. Menurut The Daily Star, Kamis (16/3/2023), kesuksesan film ini tak terlepas dari kerja keras para kru film, terutama tim video editor yang memiliki dedikasi, kerja keras, dan kemauan tinggi untuk belajar.

Dalam balutan multiverse, film ini mampu menyuguhkan transformasi gambar yang halus pada tokoh utama dalam berbagai dimensi. Mengemas berbagai persoalan yang berkecamuk dalam keluarga dan dipersempit pada bagaimana berbagai persoalan tersebut tergambar dalam benak Evelyn.

Sosok yang berubah menjadi supermom yang harus menyimpan, mengendapkan dan mengatasi persoalan, termasuk dengan dirinya sendiri.

Penyesalan karena beberapa impiannya terkubur setelah menikah dan menenggelamkannya pada kesibukan dan setumpuk nota.

Ketika pada puncak lelahnya, Evelyn menikmati saat berdiam diri dan hanya memandang dari kejauhan. Pada akhirnya Evelyn bisa mengambil semua pengalaman di masa lalunya, bahwa semua itu memang harus dilewati, menjadi kenangan manis dan bekal yang berguna untuk menjadi sosok dirinya di saat ini.

Kekhawatirannya bahwa Gong Gong akan marah dan menganggap Joy sebagai musuh, tidak perlu karena bahkan Becky bisa bermain akrab dengan Gong Gong.

Dan bahwa yang ia anggap sebagai kelemahan Waymond adalah karena Waymond suaminya hanya ingin menjadi orang baik. Bersikap baik dan halus.

Tanpa disadari, sikap kerasnya bisa jadi terbawa oleh perasaan gamang karena harus melepaskan kehidupannya sebagai artis dan keahlian kungfu nya terbenam diantara mesin-mesin cuci.

Sikap yang membuat suaminya merasa tidak berguna dan bermaksud mengajukan surat cerai. Badai yang berkecamuk telah reda.

Evelyn bahkan bisa merasa lega karena Deirdre bersikap lunak berkat pendekatan Waymond. Semua bisa tersenyum, bahkan juga Joy dan Becky. Badai pasti berlalu.

0Shares
×

Salam Sejahtera

× Hai