Pagi ini penulis heran dengan munculnya sebuah berita mengenai Pique si pemain bola profesional yang disinyalir berlaku tak setia pada pasangannya, Shakira seorang penyanyi internasional dan Pique disindirnya dalam track terbarunya dan diumpamakan olehnya bagai seorang yang merelakan Rolexnya untuk sebuah Casio. Pique dan Shakira memutuskan berpisah pada 4 Juni 2022 lalu. Pasangan ini telah dikaruniai dua orang anak setelah 12 tahun hidup bersama.
Apa sebab terjadinya perselingkuhan?
Menurut KBBI selingkuh adalah:
selingkuh/se·ling·kuh/a1 suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; 2 suka menggelapkan uang; korup; 3 suka menyeleweng;
berselingkuh/ber·se·ling·kuh/ v bertindak atau berbuat selingkuh;
perselingkuhan/per·se·ling·kuh·an/ v hal berselingkuh;
menyelingkuhkan/me·nye·ling·kuh·kan/ v mengambil dengan maksud tidak baik, misalnya untuk kepentingan diri sendiri; menggelapkan: ia – uang kas perusahaan untuk berjudi;
perselingkuhan/per·se·ling·kuh·an/ n perihal berselingkuh
Berdasarkan situs scientificamerican.com, Mereka melakukan penyelidikan atau penelusuran yang melibatkan 495 orang (87,9 persen di antaranya diidentifikasi sebagai heteroseksual), yang direkrut melalui kumpulan peserta di universitas-universitas besar di AS dan melalui papan pesan Reddit dengan tema hubungan. Para peserta mengaku selingkuh dalam hubungan mereka dan menjawab pertanyaan “Mengapa Anda melakukannya?”
Sebuah analisis mengungkapkan delapan alasan utama: kemarahan, harga diri, kurangnya cinta, komitmen rendah, kebutuhan akan variasi, pengabaian, hasrat seksual, dan situasi atau keadaan. Motivasi-motivasi ini tidak hanya memengaruhi mengapa orang berselingkuh, tetapi juga berapa lama mereka melakukannya, kenikmatan seksual mereka, investasi emosional mereka dalam perselingkuhan, dan apakah hubungan utama mereka kemudian akan berakhir sebagai akibatnya.
Siapa yang Salah?
Menurut seorang influencer sekaligus pembicara dan pakar hubungan, Honji Milagro menyatakan “Perselingkuhan tidak akan terjadi jika hubungan kalian baik-baik saja!“
Dilansir dari lamannya honjimilagro.com, Ibarat rumah, jika rumahnya selalu dirawat, disapu tiap hari, diperbaiki atapnya jika bocor. Pasti kamu akan betah tinggal di rumah tersebut bukan? Namun bagaimana jika rumah yang kamu tempati saat ini tidak terawat? Apakah kamu masih betah di rumah itu atau mencari rumah yang baru?
Hubungan pun seperti itu! Merawat hubungan saja malas, ya gimana kamu dan pasangan bisa betah? So please, jangan pernah menyalahkan siapapun jika terjadi perselingkuhan. Pihak yang melakukan selingkuh pun pasti sudah memikirkan matang-matang keputusannya.
Kalau kamu diselingkuhi oleh pasangan, sebaiknya tanyakan kepada dirimu sendiri. “Kenapa dia mau untuk selingkuh?” “Apakah hubungan kami benar-benar baik-baik saja?”
Memandang Perselingkuhan Dari Kacamata Psikologi
Dilansir dari mommiesdaily.com, perselingkuhan tentu saja jadi sebuah kondisi ‘menakutkan’ dalam hubungan pernikahan. Menurut Zoya Amirin seorang seksolog, sebelum hal ini terjadi sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindarinya.
Seperti yang diungkapkan Zoya Amirin, perselingkuhan memang bisa dihindari. Kuncinya adalah sikap jujur, tapi jujur di sini dalam artian yang hardcore, lho. Di mana jujur di sini kita perlu jujur dengan perasaan diri sendiri lebih dahulu. Termasuk saat kita sedang berimajinasi dalam berhubungan seksual.
Seksolog berlatar belakang psikologi ini juga menyarankan, jika kita sudah mulai merasa tertarik dengan seseorang tidak ada salahnya untuk jujur dengan pasangan. Dengan membahas ketertarikan ini, kenapa kita bisa tertarik pada orang lain, justru bisa membuat kita lebih realistis untuk melakukan sebuah action. Masalahnya, tidak semua orang punya keberanian untuk melakukannya.
Selain itu, jangan pernah mencari pembenaran dengan mencari alasan untuk bertemu dengan orang lain. Aaah, ga apa-apa, dong kalau kita cuma ketemu sebentar? Kan cuma ngobrol sambil ngopi. Kalau memang nggak ada apa-apa, kenapa bersusah payah mencari alasan untuk menenangkan diri? Bukankah hal ini justru menunjukan ada sesuatu? Kalau memang nggak ada apa-apa kenapa risau untuk menangkan diri sendiri?
Sebenarnya jika kita mulai dan mau jujur pada diri sendiri dan pasangan kita, mungkin saja perselingkuhan dapat dihindari. Kuncinya adalah komunikasi yang baik, tidak pakai bahasa sandi atau bahasa kiasan tapi secara terang-terangan, itupun jika tak bertentangan dengan norma si pasangan.
Kompleks banget gak sih soal perselingkuhan ini? Kalo penulis sendiri meyakini bahwa adanya perselingkuhan adalah akibat ketidakterpenuhan sesuatu di diri pasangan. Gak nemu di sana ya akhirnya nyari di warung yang lain.
Coba aja deh kalo bisa dibicarakan dan bisa diupayakan atau dikondisikan bersama-sama pasangan, Insya Allah deh hubungan bakal baik-baik saja.
***(MJ)
Terkait
Orde Baru dan Depolitisasi Perempuan
Peringatan 16 HAKTP 2024
Koalisi Morowali Adil Makmur Usung Program Pro Rakyat Miskin