Jakarta -16 Hari aktivisme melawan Kekerasan terhadap perempuan sudah berakhir, akan tetapi output atau dampak utama yang diharapkan adalah 365 Hari Bebas Kekerasan Terhadap Perempuan.
Setiap tahun, gerakan perempuan dari berbagai lapisan masyarakat bersatu dalam upaya untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan. Salah satu inisiatif yang menginspirasi adalah “16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan,” yang menjadi bagian integral dari visi lebih besar—365 Hari Tanpa Kekerasan. Gerakan ini memperkuat tekad untuk menciptakan dunia di mana perempuan tidak lagi harus hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
1. Awal Mula Gerakan:
- “365 Hari Tanpa Kekerasan” diinisiasi oleh gerakan perempuan sebagai respons terhadap meningkatnya kasus kekerasan yang mengenai perempuan di seluruh dunia. Gerakan ini bukan hanya tentang memperingati 16 hari khusus, tetapi menciptakan perubahan yang berkelanjutan sepanjang tahun.
2. Tujuan dan Misi:
- Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap berbagai bentuk kekerasan yang dialami perempuan, termasuk kekerasan fisik, psikologis, dan ekonomi. Misi utamanya adalah membentuk masyarakat yang menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
3. Aktivitas Selama 16 Hari:
- Selama 16 hari, berbagai kegiatan seperti seminar, pameran seni, kampanye sosial media, dan pertemuan komunitas diadakan untuk menyoroti dampak kekerasan terhadap perempuan. Ini menciptakan ruang untuk berbagi cerita, memberikan dukungan, dan merancang strategi bersama untuk melawan kekerasan.
4. Kolaborasi Multi-Sektoral:
- Gerakan ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, LSM, bisnis, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini diperlukan untuk menciptakan perubahan yang komprehensif dan berkelanjutan, serta untuk menjamin perlindungan dan pemulihan yang efektif bagi korban kekerasan.
5. Pentingnya Pendidikan:
- Salah satu fokus utama gerakan ini adalah pendidikan. Pendidikan tidak hanya sebagai alat pencegahan tetapi juga sebagai sarana mengubah budaya yang toleran terhadap kekerasan. Sekolah, perguruan tinggi, dan pusat pendidikan lainnya turut serta dalam menyebarkan nilai-nilai persamaan dan mengajarkan cara melawan ketidaksetaraan.
6. Menggalang Dukungan Global:
- Gerakan “365 Hari Tanpa Kekerasan” mengajak komunitas internasional untuk berpartisipasi. Ini menciptakan momentum global, menunjukkan bahwa perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan adalah perjuangan bersama yang tidak mengenal batas.
7. 365 Hari Sebagai Komitmen Setiap Hari:
- Puncak dari 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan adalah peralihan fokus ke 365 hari penuh. Gerakan ini menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya berkelanjutan untuk menciptakan kehidupan tanpa kekerasan bagi setiap perempuan.
Dengan semangat “365 Hari Tanpa Kekerasan,” gerakan perempuan mengajak setiap individu untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang aman, setara, dan penuh kasih, bukan hanya selama 16 hari, tetapi sepanjang tahun. Ini adalah panggilan bersama untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, menggantikannya dengan cinta, dukungan, dan kesetaraan.
)MJ
Terkait
Orde Baru dan Depolitisasi Perempuan
Peringatan 16 HAKTP 2024
Koalisi Morowali Adil Makmur Usung Program Pro Rakyat Miskin